Presiden Jokowi: Mudik Lebaran 2023 Tertinggi dalam Sejarah, Ini Perbandingan Jumlah Pemudik dari Tahun ke Tahun

Jokowi menuturkan beberapa hari ke depan akan ada peningkatan arus balik pemudik. Diprediksi 203 ribu kendaraan perharinya akan melintas di Tol Cikampek.

Apr 25, 2023 - 02:03
Presiden Jokowi: Mudik Lebaran 2023 Tertinggi dalam Sejarah, Ini Perbandingan Jumlah Pemudik dari Tahun ke Tahun
ilustrasi mudik lebaran

Presiden Jokowi: Mudik Lebaran 2023 Tertinggi dalam Sejarah, Ini Perbandingan Jumlah Pemudik dari Tahun ke Tahun

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut mudik Lebaran tahun 2023 merupakan paling tinggi dalam sejarah. Pemerintah memprediksi ada 123 juta orang melaksanakan perjalan mudik di momen Idul Fitri tahun ini.

"Alhamdulillah pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat serta peran masyarakat, kita dapat mengelola arus mudik dengan sebaik-baiknya. Sehingga puncak arus mudik tertinggi sepanjang sejarah beberapa hari yang lalu dapat kita lalui dengan baik dan lancar," kata Jokowi dalam siaran pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/4/2023).

Jokowi menuturkan beberapa hari ke depan akan ada peningkatan arus balik pemudik. Diprediksi 203 ribu kendaraan perharinya akan melintas di Tol Cikampek.

BACA JUGA : Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2023, Tol Jakarta-Cikampek...

"Beberapa hari ke depan kita akan dihadapkan dengan kondisi arus balik. Data Kementerian Perhubungan memprediksi setidaknya 203 ribu kendaraan perhari dari arah Timur, jalan Tol Trans Jawa dan dari arah Bandung diperkirakan akan melalui Tol Jakarta Cikampek," tuturnya, dilansir dari detik.com

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut dari data yang diperoleh oleh Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran tahun ini relatif sama dengan jumlah prediksi yang berkisar di angka 123 juta orang.

"Jadi berkaitan dengan prediksi itu (prediksi 123 juta pemudik saat ini) sama dengan jumlah, ini juga sudah terbukti di tahun 2022 jumlahnya relatif sama dengan apa yang diprediksi," kata Budi dalam jumpa pers secara daring, Minggu (23/4).

Lalu, seperti apa sih perbandingan jumlah pemudik dari tahun ke tahun?

2022

Pemerintah memprediksi jumlah pemudik di momen libur Lebaran pada tahun 2022 mencapai 85 juta orang. Angka ini melonjak drastis dibandingkan dengan tahun 2021.

Namun, yang perlu diingat Lebaran di tahun 2022 merupakan kali pertama pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik kembali. Di tahun 2020 dan 2021 pemerintah meniadakan mudik dengan alasan kondisi pandemi COVID-19.

"Perlu juga saya sampaikan, bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang," kata Jokowi di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Dari jumlah seluruh yang diperkirakan, 14 juta pemudik diperkirakan dari Jabodetabek. Hampir separuhnya diperkirakan menggunakan kendaraan pribadi.

"Pemudik dari Jabodetabek diperkirakan sekitar 14 juta orang, yang akan menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan sebanyak 47 persen," ujar Jokowi.

2021

Momen Lebaran di tahun 2021 pemerintah masih meniadakan mudik. Kondisi penyebaran virus Corona yang masih tinggi membuat kegiatan tahunan masyarakat itu dilarang dilakukan.

Meski dilarang, masih banyak masyarakat yang melakukan mudik colongan. Hal itu merujuk data yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta perihal mobilisasi warga keluar masuk Jakarta di momen libur Lebaran tahun 2021.

Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ahmad Riza Patria, menyebut berdasarkan data yang tercatat sejak 6 hingga 15 Mei 2021, sudah lebih dari 2,6 juta orang di Jakarta meninggalkan Ibu Kota. Sedangkan warga yang masuk ke Jakarta dalam rentang waktu yang sama sebanyak 2,2 juta orang.

"Ini ada 2,2 juta orang masuk Jakarta dan yang keluar 2,6 juta. Ini dari 6 sampai 15 Mei," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2021).

Sebanyak 2.607.688 orang yang keluar dari Jakarta itu menggunakan kendaraan pribadi dan 555 orang memakai layanan bus AKAP. Orang yang masuk Jakarta juga mayoritas menggunakan kendaraan pribadi, yakni 2.244.096 orang dan 174 orang menggunakan bus AKAP.

Sementara itu, jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta tercatat 1.730.463 kendaraan. Dari data itu, 714.916 kendaraan keluar dari Jakarta melalui jalan tol dan 1.015.547 kendaraan melalui jalan arteri.

Untuk jumlah kendaraan yang masuk Jakarta total ada 1.513.267. Sebanyak 679.152 kendaraan masuk Jakarta melalui jalan tol dan 834.115 kendaraan masuk melalui jalan arteri.

2020

Momen libur Lebaran di tahun 2020 terasa berbeda bagi masyarakat Indonesia. Di tahun ini kebiasaan mudik pertama kali dilarang oleh pemerintah imbas pandemi virus Corona.

Namun, pemerintah memprediksi masih ada jutaan warga yang tetap nekat mudik Lebaran. Presiden Jokowi saat itu menyebut ada kisaran 4,6 juta warga yang mencoba mudik Lebaran di tengah larangan dari pemerintah.

"Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/4/2020).

Jokowi menyebutkan, hitungan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai jumlah masyarakat yang bertahan di kota atau ingin mudik. Menurut Jokowi, angka yang ingin mudik masih cukup tinggi, yaitu 24 persen.

"Dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan disampaikan bahwa yang tidak mudik adalah 68 persen, yang tetap masih bersikeras mudik 24 persen, yang sudah mudik 7 persen. Artinya, masih ada angka yang sangat besar, yaitu 24 persen tadi," kata Jokowi.

2019

Berdasarkan hasil survei Litbang Kemenhub, pemudik dari Jabodetabek, Banten, dan Bandung pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 18,2 juta orang. Pemudik didominasi dari Jabodetabek sebesar 14,9 juta orang, kemudian Banten 622 ribu orang, dan Bandung sekitar 2,7 juta orang.

Selain itu, hasil survei juga memetakan para pemudik dari Jabodetabek akan menggunakan bus sekitar 4,4 juta orang (30), mobil pribadi 4,3 juta orang (28,9%), sisanya menggunakan kereta api, pesawat dan sepeda motor. Sasono mengatakan mayoritas menggunakan bus karena adanya tol Trans Jawa dan tol Sumatera.

2018

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sekitar 13 juta pemudik sudah keluar dari Jakarta hingga H-3 Lebaran di tahun 2018. Total pemudik tahun tersebut diprediksi 19 juta orang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat itu menyebut tujuh juta pemudik memilih berangkat ke kampung halaman pada H-2 dan H-1 Lebaran.

"Hingga saat ini sudah dua pertiga dari 19 juta (hampir 13 juta) orang mudik. Jumlah pemudik ini hasil dari riset tim Kemenhub," kata Budi setelah meninjau posko mudik dan armada bus di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat (12/6/2018).

2017

Di momen libur Lebaran tahun 2017, Kementerian Perhubungan memprediksi ada 19 juta oran melakukan mudik Lebaran. Angka itu naik hampir 5 persen dibandingkan tahun 2016.

"Aktivitas mudik harus diantisipasi dengan sarana angkutan yang andal di semua moda. Karena jumlah perkiraan Kemenhub, pemudik mencapai 19 juta orang atau mengalami kenaikan 4,8 persen dari tahun lalu," ujar Budi dalam sambutannya di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

2016

Di tahun 2016 ada 17,6 juta orang yang diprediksi melakukan mudik saat momen libur Lebaran.

"Pada tahun 2016 Kemenhub memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum sebanyak 17,6 juta orang terdiri dari penumpang jalan, angkutan penyeberangan, kereta api, angkutan laut dan angkutan udara," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat memimpin apel pasukan Operasi Ramdniya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Sedangkan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diprediksi sebanyak 2,4 juta kendaraan. Untuk sepeda motor sebanyak 5,6 juta kendaraan.

Namun, di tahun ini arus mudik diwarnai dengan peristiwa kemacetan panjang di tol Brebes Exit atau dikenal dengan tragedi Brexit. Usai momen libur Lebaran selelsai, pemerintah dan polisi menjelaskan terjadinya kemacetan panjang di Brexit tersebut.

Kepala Badan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hermanto Dardak. Hermanto menjelaskan di dalam rapat evaluasi angkutan Lebaran 2016 di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2016), kemacetan di Brexit akibat volume kendaraan berbanding kapasitas jalan yang tak seimbang. Hermanto merunutkan mulai arus mudik di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama yang mencapai 676 ribu kendaraan mulai H-7 sampai H+7. Kapasitas GT Cikarang Utama per hari adalah 93 ribu kendaraan.

Dari 676 ribu kendaraan arus mudik H-7 sampai H+7 di GT Cikarang Utama, yang menuju Palimanan ada 394 ribu kendaraan, dan sisanya mengarah ke Cileunyi yang terdiri dari 2 lajur. Kapasitas jalan yang mengarah ke Cileunyi 64 ribu per hari.

Sedangkan yang menuju Palimanan volume kendaraannya lebih besar, yakni 394 ribu kendaraan, 321 ribu kendaraan di antaranya mengarah ke Gerbang Tol Brebes Timur alias Brexit, meski GT Brebes Barat dan GT Pejagan juga dibuka. Ada 73 ribu kendaraan keluar di GT Kanci.

Dari 321 kendaraan yang melintasi Brexit, 30 persennya, sekitar 100 ribu kendaraan mengarah ke selatan, arah GT Pejagan. Sisanya, 221 ribu kendaraan keluar di Brexit.

Menanggapi soal Brexit, Polri yang diwakili Wakil Kepala Korlantas yang saat itu dijabat Brigjen Indrajit mengatakan, kondisi di Pantura juga macet dan pihaknya melakukan buka-tutup.

"Tapi kami sampaikan gunakan Pantura, daripada macet di tol, BBM di rest area tidak mencukupi. Kemacetan, ada disana, di Brexit," tuturnya.

Dia juga menjelaskan saat itu, tidak ada informasi ada warga yang sampai meninggal karena terjebak macet di Brexit.

"Nggak ada info ada yang sakit. Dapatnya ada orang tua yang meninggal mau balik ke Jakarta. Kami ngggak tahu nggak ada info. Pelaksanaan rekayasa, belum optimal. Pada malam banyak yang berhenti, tidur. Malam nggak ada contraflow," jelasnya. (ros)