Polres Pandeglang Amankan 15 Remaja yang Diduga Terlibat Perang Sarung

Shilton mengatakan para pelaku yang diamankan mereka diberikan disanksi tegas berupa teguran peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya.

Polres Pandeglang Amankan 15 Remaja yang Diduga Terlibat Perang Sarung
Ilustrasi Perang Sarung

NUSADAILY.COM – BANTEN - Polres Pandeglang amankan 15 remaja yang diduga terlibat perang sarung. Para remaja itu diamankan di berbagai titik di wilayah hukum Polres Pandeglang.

"Dari empat titik itu total ada 15 orang yang diamankan," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton, Rabu (29/3/23) malam.

Shilton mengatakan para pelaku yang diamankan mereka diberikan disanksi tegas berupa teguran peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya. Para remaja tersebut juga diwajibkan melapor ke polisi.

BACA JUGA : Puasa Masih 5 Hari, 1 Orang Tewas Akibat Tawuran di Jakarta

"Tindakan yang kita ambil, satu para pelaku kita amankan, terus kita lakukan pendataan terus upaya pencegahan kedepan dikenakan wajib lapor," katanya, dilansir dari detik.com

Tim gabungan dari Polres Pandeglang dan Polsek se Kabupaten Pandeglang terus melakukan patroli untuk mencegah peredaran penyakit masyarakat . Ia mengatakan tim tersebut ditempatkan di wilayah yang rawan terjadi tawuran perang sarung.

"Saat ini sudah dibentuk tim patroli khusus gabungan, tim operasi Pekat. Nah itu juga salah satu sasarannya (mencegah perang sarung), gabungan dari semua fungsi yang ada di Polres, untuk sasaran ditentukan di tempat-tempat yang rawan," katanya.

Selama bulan Ramadan ini memang marak terjadi fenomena tawuran perang sarung. Atas hal itu ia mengajak kepada para remaja untuk mengisi bulan Ramadan dengan hal-hal yang positif.

"Selama bulan Ramadan kita salurkan hal-hal positif seperti tadarus dari pada nongkrong mending tadarus di rumah atau di Masjid," ajaknya.

Dalam mencegah peristiwa perang sarung di Pandeglang, Shilton mengajak kepada semua elemen masyarakat terkhusus orang tua agar punya peran dalam mencegah hal negatif yang bisa merugikan diri dan orang lain. Ia juga meminta kepada orang tua agar bisa memastikan keberadaan anak-anaknya.

"Himbauan kepada seluruh orang tua agar memperhatikan anaknya, kita sayangi putra-putri kita, jangan sampai terlibat dalam tindakan kriminal yang dapat meresahkan masyarakat, pastikan pukul 22:00 WIB anak-anak sudah ada di rumah," ajaknya. (ros)