Ngeri, Israel juga Terget Rumah Sakit di Lebanon

Israel terus menargetkan rumah sakit sebagai tujuan serangan mereka. Serangan terbaru terjadi di Rumah Sakit Mays Al Jabal di Lebanon yang melukai satu orang dan merusak unit gawat darurat

Nov 12, 2023 - 13:10
Ngeri, Israel juga Terget Rumah Sakit di Lebanon

NUSADAILY.COM -TRIPOLI -  Israel terus menargetkan rumah sakit sebagai tujuan serangan mereka. Serangan terbaru terjadi di Rumah Sakit Mays Al Jabal di Lebanon yang melukai  satu orang dan merusak unit gawat darurat.

"Tentara Israel pada Jumat menargetkan Rumah Sakit Mays Al Jabal di Lebanon selatan," media pemerintah melaporkan, seperti dikutip Anadolu, Sabtu 11 November 2023 melalui medcom.id.

Serangan terjadi ketika ketegangan antara negara-negara tetangga masih tinggi sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

"Sebuah peluru artileri kaliber 155 yang belum meledak mendarat di halaman rumah sakit. Israel juga menembaki pinggiran desa selatan Al-Odaisseh dan KfarKila," tambah laporan pihak Lebanon. 

Kementerian Kesehatan Lebanon dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan terhadap fasilitas medis tersebut, dan menambahkan bahwa serangan tersebut melukai seorang petugas kesehatan dan menimbulkan kerusakan pada unit gawat darurat – “yang secara terang-terangan melanggar semua hukum dan perjanjian internasional.”

Rumah sakit diserang

Israel terus mengincar rumah sakit sebagai target serangan mereka. Negara Yahudi itu memfokuskan pengeboman mereka di wilayah sekitar Rumah Sakit Al-Shifa dan beberapa rumah sakit lainnya di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

"Pendudukan Israel memfokuskan pengeboman mereka di daerah sekitar Al-Shifa dan rumah sakit lain di Kota Gaza dan Gaza utara,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, seperti dikutip Middle East Eye, Sabtu 11 November 2023. 

Pertempuran jalanan sedang berlangsung dalam jarak 500 meter dari rumah sakit, kata seorang jurnalis lokal di lokasi kejadian kepada Middle East Eye.

Sementara Al-Qudra menambahkan bahwa ambulans tidak dapat meninggalkan rumah sakit karena pengeboman besar-besaran.

Di seluruh Kota Gaza dan Gaza utara, ratusan ribu warga sipil lainnya menolak untuk pergi, karena apa yang mereka katakan adalah kurangnya jaminan keamanan atau kepulangan dari militer Israel.

Militer Israel telah melancarkan serangan udara, tembakan artileri, dan tembakan tanpa henti selama hampir tiga jam di dekat rumah sakit al-Shifa pada Jumat.

Sebagian besar pemboman tersebut menargetkan kamp pengungsi al-Shati dan Jalan Nasser, menurut laporan media lokal.

Kedua lokasi tersebut hanya berjarak beberapa meter dari al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza.(*)