Milliarder Indonesia Sukanto Tanoto Menawar Perusahaan Popok Bayi di Hong Kong Rp52,2 T

RGE disebut berencana membeli mayoritas saham Vinda dengan harga penawaran sebesar HK$23,50 per saham dari unit RGE Isola Castle, yang berada pada premi 13,5% terhadap harga penutupan Vinda pada hari Kamis.

Dec 16, 2023 - 04:33
Milliarder Indonesia Sukanto Tanoto Menawar Perusahaan Popok Bayi di Hong Kong Rp52,2 T

NUSADAILY.COM – HONGKONG - Vinda International dari Hong Kong (3331.HK) mengatakan, Royal Golden Eagle (RGE) milik miliarder Indonesia, Sukanto Tanoto, telah mengajukan penawaran untuk mengakuisisi perusahaannya dengan nilai hingga HK$26.13 miliar atau Rp52,2 triliun.

Menurut sumber kepada Reuters, RGE adalah salah satu dari dua penawar akhir yang ingin mengakuisisi 52% saham di Vinda yang kini dimiliki oleh produsen tisu Swedia Essity (ESSITYa.ST).

RGE disebut berencana membeli mayoritas saham Vinda dengan harga penawaran sebesar HK$23,50 per saham dari unit RGE Isola Castle, yang berada pada premi 13,5% terhadap harga penutupan Vinda pada hari Kamis.

RGE mengatakan nilai tersebut hampir 150% lebih tinggi dari nilai aset bersih per saham Vinda sebesar HK$9,41 pada 30 Juni, menurut RGE.

Saham Vinda melonjak sebanyak 9,7% menjadi HK$22,70 sebelum ditutup pada HK$22,60 pada Jumat setelah pengumuman rencana akuisisi ini.

Kesepakatan tersebut masih harus mendapat persetujuan dari otoritas pengatur, termasuk di China, dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2024, menurut Essity.

Menurut data Dealogic, akuisisi ini menandai akuisisi terbesar ketiga di antara perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Hong Kong tahun ini.

Kesepakatan itu terjadi ketika perusahaan-perusahaan multinasional sedang meninjau kembali kehadiran mereka di China atau kepemilikan mereka di bisnis-bisnis Negeri Tirai Bambu di tengah ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi yang meningkat

RGE yang bermarkas di Singapura mengatakan dua pemegang saham terbesar Vinda, Essity dan pendiri Vinda, Li Chao Wang yang memiliki 72,63% saham perusahaan telah bersedia menerima tawaran tersebut.

Essity mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pihaknya telah menerima tawaran tersebut. Perusahaan tersebut menyatakan ingin menjual sahamnya di Vinda untuk mengurangi pangsa penjualan grup divisi tisu konsumen.

RGE mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana untuk merombak operasional Vinda, termasuk pemindahan aset tetap atau perubahan besar dalam manajemen atau karyawan Vinda.

RGE akan mendanai penawaran tersebut dengan kombinasi pendanaan internal dan eksternal.

"Visi Vinda adalah menjadi pilihan pertama di Asia untuk produk dan layanan kebersihan berkualitas tinggi," kata Belinda Tanoto, Managing Director RGE, melalui pernyataan, pada Jumat (15/12).

"RGE berupaya memanfaatkan pertumbuhan konsumen di Asia untuk membangun bisnis yang lebih kuat, lebih efisien, dan berkelanjutan," ucapnya menambahkan.

Didirikan oleh Tanoto pada 1973, RGE telah berkembang menjadi grup global perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam dalam bisnis mulai dari pulp dan kertas hingga energi dengan aset lebih dari $35 miliar dan 70.000 karyawan, menurut situs webnya.(cnn/han)