Menengok Wisma Atlet, Usai Dihuni Pasien Covid-19 Kini Dikabarkan Dihuni Kuntilanak

IGD Wisma Atlet yang dulu dipadati oleh pasien Covid-19 kini hanya menyisakan alat-alat kesehatan dan kursi-kursi kosong di dalamnya. Kasur-kasur yang digunakan oleh pasien Covid-19 masih berjejer rapi di salah satu ruangan. Namun, ada juga ruangan yang tak lagi diisi perlengkapan kesehatan.

Feb 5, 2023 - 17:06
Menengok Wisma Atlet, Usai Dihuni Pasien Covid-19 Kini Dikabarkan Dihuni Kuntilanak

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Memasuki gerbang kecil tower enam yang sudah mulai karatan, suasana sepi pun menyelimuti tempat ini. Gerbang yang dulu ramai hilir mudik pasien Corona Covid-19, kini tinggal kesunyian semata.

Bahkan, salah satu lampu terus berkedip nyaris mati. Kolam kecil yang berada di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pun tak lagi dialiri air.

Tower dengan 32 lantai yang dulunya menjadi tempat perawatan ribuan pasien Covid-19. Saat ini, seiring pasien melandai, Tower enam sepi.

Hanya menyisakan sekitar 179 tenaga kesehatan (nakes) dan non nakes yang bersiaga jika sewaktu-waktu Covid-19 kembali melonjak.

Meredupnya keramaian di Wisma Atlet Kemayoran berdampak pada beberapa bagian infrastruktur yang tak terurus. Sebagian lampu di luar area gedung tower enam ditemukan masih menyala di siang bolong.

Sementara, dihalaman gedung, sekumpulan anak-anak dengan riang menggiring bola menuju ke arah gawang, riuh di siang hari bolong, Sabtu (4/2). Teriakan 'gol' terdengar di sebuah lapangan di area gerbang masuk utama Wisma Atlet Kemayoran Tower Enam.

Tak jauh dari situ, dua petugas keamanan berseragam loreng berjaga di pos kecil yang terbuat dari material seng.

Meski dijaga oleh segelintir petugas keamanan, pengunjung tak bisa sembarangan masuk. Pengunjung hanya diperkenankan berada di area luar tower enam.

IGD Wisma Atlet yang dulu dipadati oleh pasien Covid-19 kini hanya menyisakan alat-alat kesehatan dan kursi-kursi kosong di dalamnya.

Kasur-kasur yang digunakan oleh pasien Covid-19 masih berjejer rapi di salah satu ruangan. Namun, ada juga ruangan yang tak lagi diisi perlengkapan kesehatan.

Humas Wisma Atlet, Sasa mengatakan salah satu perbedaan yang terasa adalah tidak adanya aktivitas di tempat tersebut. S

aat masih banyak pasien Covid-19 suasana Wisma Atlet tak terasa mencekam. Namun, seiring dengan berkurangnya penghuni, untuk sekadar turun ke lantai bawah saja Sasa tak punya keberanian.

"Sepi terus kita kan cuma berapa orang ya, kalau dulu kan satu tower full sampai atas terang benderang. Sekarang mau ke bawah aja kayak gimana gitu. Kita ngelewatin ICU, IGD agak serem juga sih," kata Sasa, mengutip CNNIndonesia.com, Sabtu (4/2).

Sasa menampik bahwa Wisma Atlet kini menjadi sarang Kuntilanak seperti yang tengah ramai diperbincangkan publik.

Sasa yang sudah hampir dua tahun menjadi penghuni tempat tersebut tak pernah sekali pun melihat sosok Kuntilanak di Wisma Atlet. Begitu pun dengan penghuni-penghuni lain.

"Enggak ada itu (Kuntilanak), bohong itu. Itu hanya persepsi orang yang enggak pernah ke sini aja. Kita di sini aman-aman saja. Di sini enggak pernah ada yang nampak," ujarnya.

Menurutnya, pernyataan yang menyebut Wisma Atlet menjadi sarang Kuntilanak digaungkan oleh orang-orang yang tak pernah menyambangi tempat tersebut lantaran suasana yang kian sepi.

"Kalau suasana mencekam iya namanya juga rumah sakit, apalagi rumah sakit Covid yang dulunya banyak yang meninggal. Tapi kalau untuk kayak gitu (Kuntilanak) enggak ada. Mungkin karena sepi kali ya, takutnya gitu. Kalau sepi memang sepi," kata Sasa.

Sasa menuturkan Wisma Atlet mulai sepi sejak pasien Covid-19 terakhir meninggalkan tempat ini pada 31 Desember lalu.

Ia mengatakan kini hanya ada satu tower wisma yang digunakan yakni tower enam. Meski sudah tak ada lagi pasien Covid-19, namun tower ini masih tetap beroperasi.

Berbagai alat-alat kesehatan dan barang-barang yang berada di tower-tower lainnya pun kini dipindahkan menjadi satu di tower enam.

"Cuma tower enam aja yang berfungsi. Kalau tower lain udah enggak ada aktivitas sama sekali. Barang-barang udah digeser semua ke tower enam. Bertahap penggeseran inventaris ke tower enam," ujarnya.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah sebelumnya meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mengelola dan mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran menjadi rusunawa.

Ida menjelaskan wacana itu sudah bergulir sejak sebelum Covid-19, namun urung direalisasikan lantaran wisma itu dipakai sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Ida mengatakan preseden itu sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Pemprov DKI terhadap Rusun Pasar Rumput. Rusun itu dibangun oleh Pemerintah Pusat, namun pengelolaannya telah diserahkan kepada Pemprov DKI.

"Kita sudah berhasil yang di Pasar Rumput, nah sekarang tambah lagi Wisma Atlet, daripada mangkrak, lama kosong, banyak kuntilanaknya, banyak kuntilanak, pak, serius, karena dekat rumah saya, saya tahu itu tempatnya kuntilanak," kata Ida.(cnn/sir)