Hujan Deras di Jember, 192 Rumah Terendam Banjir
Bencana terjadi di tiga kecamatan. Sebanyak 117 rumah terendam banjir di Kecamatan Rambipuji, 75 rumah dan Musala Al Ikhlas terendam air di Kecamatan Kaliwates, dan tanah longsor terjadi jalur Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.
NUSADAILY.COM- JEMBER - Hujan deras sepanjang siang hingga sore hari membuat banjir terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (28/11/2022). Sebanyak 192 rumah dan satu musala terendam banjir.
Hujan lebat menyebabkan debit air Sungai Dinoyo dan Sungai Semangir meningkat. “Akibatnya sungai tak bisa menampung debit air, dan meluber ke pemukiman warga,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Sigit Akbari.
BACA JUGA : Haters Dewi Perssik Sudah Ditetapkan jadi Tersangka, “Tolong...
Bencana terjadi di tiga kecamatan. Sebanyak 117 rumah terendam banjir di Kecamatan Rambipuji, 75 rumah dan Musala Al Ikhlas terendam air di Kecamatan Kaliwates, dan tanah longsor terjadi jalur Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.
Tim logistik segera mengirim bantuan logistik dan mendirikan dapur mandiri di Dusun Satrean, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji dan di Dusun Krajan, Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji. Selain itu tim reaksi cepat juga bergerak membantu pembersihan rumah warga setelah banjir surut. “Sebagian rumah di wilayah terdampak sudah selesai dibersihkan,” kata Sigit. Dia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat yang disertai kilat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jember 2021-2026 menyebutkan kawasan rawan bencana alam meliputi seluruh kawasan di Kabupaten Jember. Sejumlah kerawanan itu meliputi bencana tsunami, bencana letusan gunung api, rawan gempa bumi, rawan tanah longsor, rawan banjir, rawan angin puting beliung, dan rawan kekeringan.
BACA JUGA : Polres Jember Ungkap Penangkaran Ilegal Sepasang Cendrawasih
Kawasan rawan tanah longsor meliputi 16 kecamatan, lawasan rawan letusan gunung api meliputi 12 kecamatan, kawasan rawan angin kencang dan puting beliung meliputi 31 kecamatan, kawasan rawan tsunami meliputi enam kecamatan, kawasan rawan banjir meliputi enam kecamatan, kawasan rawan gempa bumi meliputi 31 kecamatan, dan kawasan rawan bencana kekeringan meliputi 12 kecamatan.
RPJMD menegaskan pengembangan sistem penanggulangan bencana pada kawasan rawan bencana dengan strategi saat prabencana, saat terjadi bencana tanggap darurat, dan pasca bencana. Indeks Risiko Bencana (IRB) di Jember sejak 2016 hingga 2020 mengalami penurunan. Namun berdasarkan klasifikasinya, IRB Jember masih tergolong tinggi yakni 158,19 pada 2020. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Indeks Risiko Bencana Jawa Timur.
RPJMD menyebutkan: ‘Kabupaten Jember paling rentan terhadap ancaman bencana banjir serta kebakaran hutan dan lahan dengan indeks risiko ancaman bencana sebesar 36, yang berada dalam kategori tinggi. Adapun berdasarkan berbagai ancaman bencana tersebut, skor indeks risiko per ancaman paling rendah adalah bencana cuaca ekstrim dengan skor 13,6. Sekalipun demikian skor tersebut masih dalam kategori tinggi’.(ris)