Korban Mutilasi Diduga Kuat Mahasiswi UMY

Identitas korban mutilasi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai terungkap. Kirban diyakini sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sejumlah petunjuk di lapangan menguatkan dugaan tersebut.

Jul 18, 2023 - 15:43
Korban Mutilasi Diduga Kuat Mahasiswi UMY

NUSADAILY.COM - BANTUL - Identitas korban mutilasi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai terungkap. Kirban diyakini  sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sejumlah petunjuk di lapangan menguatkan dugaan tersebut.

Dilansir dari medcom.id, Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan, mengatakan mahasiswa tersebut bernama Redho Tri Agustian. Salah satu penanda korban adalah mahasiswa Fakultas Hukum UMY yakni dari pakaian. 

"Salah satu yang bisa dicocokkan yakni jaket dan mungkin ada aksesori lain," kata Iwan di UMY pada Senin malam, 17 Juli 2023. 

Potongan mutilasi di Sleman memang hanya ditemukan beberapa bagian saja. Bagian itu di antaranya dua potongan kaki hingga mata kaki, satu potongan tangan, potongan daging, dan organ dalam. Belakangan, ditemukan bagian kepala. 

Bagian-bagian tersebut ditemukan di lima lokasi berbeda. Lima lokasi itu masuk wilayah Kecamatan Turi dan Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

 

Iwan menyadari dari potongan-potongan yang ditemukan itu memang belum menunjukkan korbannya merupakan Redho. Namun, temuan aksesoris menjadi salah satu penguat indikasi si korban adalah mahasiswa asal Pangkalpinang itu. 

"Di luar itu kani tidak bisa pastikan, karena memang bagian tubuhnya sebagian sudah rusak," kata dia. 

Selain itu, Redho juga dilaporkan hilang pada Selasa, 11 Juli 2023. Sejak saat itu, kata Iwan, pihak kampus intens berkomunikasi dengan aparat. Selain itu, polisi sudah sudah melakukan pencocokan data orang hilang itu. 

Saat muncul kabar kasus mutilasi, Iwan menyatakan otoritas UMY tak langsung mempercayai jika korbannya adalah Redho. Teranyar, pihaknya mendatangi Polda DIY pada 17 Juli 2023 untuk mengonfirmasi beberapa tanda atau bukti. 

 

"Walaupun belum 100 persen, baru 60 persen itu aksesoris pakaian atau jaketnya. Itu indikasi yang bisa dipakai pegangan," ucapnya. 

Iwan dan puluhan mahasiswa UMY telah menggelar doa bersama di halaman kampus tersebut. Doa terbaik mereka lantunkan apabila korban mutilasi itu adalah kawan sejawat. Mereka berharap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah. 

"Kami berharap polisi mengusut tuntas kasus ini. Kami berharap publik tak berspekulasi terhadap informasi yang belum valid," ujarnya. 

Sejauh ini, Polda DIY sudah menahan W dan RD yang diduga menjadi pelaku mutilasi. Mereka masih dalam penyidikan dan dikenakan pasal pembunuhan berencana.(*)