Komunikasi Antar Umat Beragama yang Baik Akan Ciptakan Suasana Kota yang Kondusif dan Mendukung Iklim Investasi

Dec 20, 2022 - 18:31
Komunikasi Antar Umat Beragama yang Baik Akan Ciptakan Suasana Kota yang Kondusif dan Mendukung Iklim Investasi

NUSADAILY.COM - PASURUAN - Sebagai daerah yang menjadi rumah bagi beberapa etnis budaya dan berbagai umat beragama, Kota Pasuruan mampu mempertahankan diri untuk menjadi salah satu wilayah yang tetap kondusif. Hal tersebut tercipta salah satunya berkat komunikasi yang baik antar tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Pasuruan.

Poin itulah yang menjadi salah satu fokus utama Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, S.TP, M.Si (Mas Adi) dalam membuka sambutannya pada kegiatan Penguatan Moderasi Beragama FKUB Kota Pasuruan "Menyongsong MTQ ke 30 Tingkat Jawa Timur Tahun 2023" pada Senin (19/12) bertempat di RM Kebon Pring Kota Pasuruan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilin organisasi keagamaan di Kota Pasuruan serta beberapa jajaran Kemenag Kota Pasuruan.

"Kita patut bersyukur, Kota Pasuruan hingga saat ini masih menjadi wilayah yang kondusif. Kuncinya adalah komunikasi yang berjalan baik antara tokoh agama dan elemen masyarakat. Kondisi kondusif inilah yang menjadi salah satu daya tarik investor untuk berinvestasi di Kota Pasuruan," ujar Mas Adi.

Menurutnya, jika tidak terjalin komunikasi yang baik antar umat beragama, akan terjadi gap yang akan dimanfaatkan oleh oknum yang gemar memancing di air keruh. Hal tersebut akan bisa dihindari apabila semua pihak melakukan antisipasi sejak dini.

"Untuk itu kegiatan moderasi antar umat beragama seperti ini menjadi hal yang sangat penting untuk rutin dilakukan terutama pada era pasca reformasi yang ditandai dengan makin derasnya arus informasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.

Wawali pun menguraikan untuk melaksanakan moderasi umat beragama memanglah tidak mudah. Beberapa tantangan yang harus dihadapi antara lain berkembangnya paham keagamaan yang ekstrim dan justru bertolak belakang dengan ajaran agama, munculnya klaim kebenaran mutlak atas suatu tafsir keagamaan, serta maraknya pemahaman yang merusak komitmen kebangsaan.

"Untuk menghadapi tantangan tersebut kita harus berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan yang tidak bisa kita tawar karena merupakan buah hasil perjuangan bangsa Indonesia. Jika komitmen kebangsaan kita kuat, gesekan sosial pasti bisa dihindari," kata Mas Adi.

Selanjutnya Mas Adi menyinggung soal bagaimana masyarakat, utamanya generasi muda untuk memperkuat karakter kebangsaan di tengah gempuran perkembangan teknologi yang begitu pesat.

"Tantangan anak-anak kita begitu berat. Invasi di era modern saat ini bisa berupa arus informasi yang deras, perkembangan IPTEK, lewat ideologi serta ekonomi yang bertentangan dengan nilai keagamaan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wawali juga mengajak peserta yang hadir untuk ikut serta mensukseskan gelaran MTQ ke -30 tingkat Jawa Timur di Kota Pasuruan.

"Mari kita sukseskan gelaran MTQ Jawa Timur di Kota Pasuruan baik dari aspek teknis dan strategis. Kegiatan ini harus punya dampak bagi masyarakat Kota Pasuruan," terangnya.

Dampak yang dimaksud antara lain peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Mas Adi mengajak anggota forum untuk ikut berbenah mulai dari hal kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan yang selama ini didengungkan Pemkot Pasuruan.

"Menjelang MTQ mari kira sambut agar event ini berdampak pada sisi - sisi yang lain. Apa yang bisa dilakukan oleh FKUB Kota Pasuruan, semoga menjadi mediasi untuk bisa berinteraksi agar bisa bersinergi dan bekerjasama," pungkas Mas Adi (oni)