Poltekbang Surabaya Siapkan Taruna Unggul dan Tangguh di Masa Recovery Pandemi Covid-19

Direktur Poltekbang Surabaya M Andra Aditiyawarman menyebut pentingnya banyak pengetahuan yang harus dimiliki oleh para taruna/taruni. Tak hanya soal penerbangan saja, tapi juga harus bisa menumbuhkan skill lain.

Dec 20, 2022 - 16:32
Poltekbang Surabaya Siapkan Taruna Unggul dan Tangguh di Masa Recovery Pandemi Covid-19
Poltekbang Surabaya Siapkan Taruna Unggul dan Tangguh di Masa Recovery Pandemi Covid-19

NUSADAILY.COM – SURABAYA  – Poltekbang Surabaya terus membekali para taruna/taruni dengan berbagai macam pengetahuan.

Tak hanya mata kuliah yang diterapkan di kelas, namun juga pengetahuan lainnya. Salah satunya dengan menggelar Kuliah Umum bertajuk ‘Menjadi Taruna Unggul dan Tangguh di Masa Recovery Pandemi Covid-19’.

Direktur Poltekbang Surabaya M Andra Aditiyawarman menyebut pentingnya banyak pengetahuan yang harus dimiliki oleh para taruna/taruni. Tak hanya soal penerbangan saja, tapi juga harus bisa menumbuhkan skill lain.

BACA JUGA : Duh! Pasutri di Surabaya Ditemukan Terluka Bakar di Kamar..

“Di kampus para taruna kita diberikan mata kuliah sesuai jurusan masing-masing. Namun sesekali, para taruna juga kita bekali pengetahuan lain, wawasan, ini penting untuk bisa menumbuhkan skill mereka agar saat lulus nanti, mereka punya banyak kemampuan yang tentu bisa digunakan dalam dunia kerja,” katanya, Senin (19/12/2022).

Salah satu Pembicara, Widyaswara Utama Pusbang Aparatur Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan kuliah umum seperti ini bisa membawa dampak positif dan ilmu baru bagi para taruna/taruni Poltekbang Surabaya.

“Temanya pas, after Covid-19 ngapain? Taruna/taruni ini memang perlu gambaran, banyak masalah tidak hanya dihadapi oleh dunia penerbangan saja, tapi juga semua sektor. Ini yang perlu kita gambarkan agar mereka tidak frustasi. Itu realitanya, kita enggak boleh menyerah, justru jadi motivasi dan bisa kita jadikan peluang baru yang harus kita hidupkan. Mulai dari era digitalisasi, tantangan krisis ekonomi, megatrends 2030, tantangan iklim dan segala macam. Kita kasih gambaran sekilas agar mereka terbuka. Apalagi kita berkompetisi tidak hanya dengan negara sendiri, tapi juga dengan negara lain,” ujarnya dihadapan para civitas akademika dan taruna/taruni Poltekbang Surabaya.

Ia berharap agar generasi perhubungan benar-benar mempersiapkan diri menghadapi segala hal yang ada di depan mata. Harus dibekali kemampuan yang baik dan ketangguhan untuk itu.

“Generasi sekarang ini, pas-pasnya di umur mereka 40-50 tahun nanti akan menduduki jabatan strategis entah dimanapun levelnya, mulai dari operator, regulator atau industri. Juga mempersiapkan tahun 2045 yang merupakan 100 tahun Indonesia. Kita mencanangkan RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang, red). Indonesia harus seperti apa, karena kita diramalkan termasuk empat negara yang jumlah penduduknya terbesar di dunia. Ini yang harus kita persiapkan. Harus punya kemampuan, ketangguhannya seperti apa untuk siap menghadapi semua tantangan,” cetus Bu Ati sapaan akrab Umiyatun Hayati.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan para taruna/taruni juga menyusun langkah yang akan ditempuh dalam jangka pendek, yakni setelah lulus dari Poltekbang Surabaya. Ia berpesan para taruna harus terus survive dan punya target agar siap memasuki dunia kerja.

BACA JUGA : Alasan Kejaksaan Usut Kembali Kasus Penjualan Waduk Wiyung...

Pembicara lainnya, yakni Kepala Seksi Psidik Subdis Psipres Dinas Psikologi TNI Angkatan Laut Raden Luki Setianto menegaskan bahwa seorang taruna harus punya karakter yang kuat. Ini diperlukan agar bisa menapaki dunia kerja, khususnya di bidang penerbangan bisa menerapkan standar yang bagus.

“Bagaimana taruna unggul, taruna jadi motor dalam kepemimpinan nanti, terutama di bidang penerbangan. Pertama harus punya karakter. Kenapa menerapkan model pendidikan berbau militer, agar terbiasa disiplin. Seperti yang kita ketahui bisnis penerbangan adalah high risk, sedikit saja kesalahan, sengaja atau tidak sengaja maka efeknya sama. Disinilah butuh kedisiplinan dan experience yang luar biasa. Makanya aturan yang ada harus diterapkan secara saklek dan sesuai SOP (Standard Operational Procedure),” papar Luki.

Luki juga menyebut pentingnya penguatan karakter itu lebih utama dibanding hanya sekedar knowledge (pengetahuan, red). Knowledge bisa dibandingkan dengan perguruan tinggi lain yang jurusan sama.

“Ketika model pendidikan berbasis boarding school penerapan nilai-nilai ketarunaan hasilnya bisa dirasakan oleh user yang pasti, adanya perbedaan sikap, kemudahan dalam koordinasi, komunikasi itu adalah nilai unggul dari lulusan taruna,” katanya.

Karena itu, para taruna/taruni diharapkan bisa menyelesaikan dan menjalani proses pendidikan dengan baik. Termasuk mempelajari berbagai macam skill serta punya wawasan yang luas. “Berbuat saja yang baik semampu kita, sebaik mungkin. Jangan pedulikan omongan orang yang negatif, terus saja melangkah jika kamu benar. Disitulah nanti letak dari kepuasan kerja yang akan bisa kita peroleh,” pungkasnya.(ris)