Kim Jong-Un Terang-terangan Siap 'Duduki' Korsel
Kim Jong-Un Terang-terangan Siap 'Duduki' Korsel
NUSADAILY.COM – PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menegaskan, mereka harus bersiap merebut wilayah Korea Selatan (Korsel). Hal ini akan terjadi jika ada keadaan ‘darurat’.
Dalam pidato peringatan 76 tahun berdirinya Angkatan Darat Korea Utara pada Jumat kemarin, Kim memuji militer negara itu.
“Militer kita dengan tegas melindungi kedaulatan dan martabat negara dari ancaman militer imperialis, pemerasan, dan risiko perang,” ucap Kim, dilansir dari New York Times melalui medcom.id, Sabtu, 10 Februari 2024 .
Mengomentari hubungan yang semakin tegang dengan Seoul, pemimpin Korea Utara tersebut mengatakan negaranya telah “meringkas sejarah perpecahan dan konfrontasi rakyat kita".
Ia mendefinisikan Korea Selatan sebagai ‘boneka musuh Pyongyang’ yang paling berbahaya dan tidak dapat diubah.
“Jika terjadi keadaan darurat, para pembuat kebijakan Korea Utara telah membuat keputusan nasional untuk menduduki dan menenangkan wilayah (Korea Selatan),” tegas Kim.
Peringatan ini muncul setelah pemimpin Korea Utara tersebut mengesampingkan reunifikasi antara Pyongyang dan Seoul pada akhir Desember, dengan alasan kedua negara bertetangga tersebut menganut prinsip-prinsip yang bertentangan secara diametral.
Bulan lalu, Kim juga meminta parlemen nasional menyebut Korea Selatan sebagai “negara musuh nomor satu.”
Pyongyang dan Seoul tidak pernah menandatangani perjanjian perdamaian setelah berakhirnya Perang Korea tahun 1950-1953, yang membagi semenanjung tersebut, dan ketegangan masih tinggi.
Dalam beberapa bulan terakhir, negara komunis itu bahkn telah melakukan banyak peluncuran rudal sambil mengkritik tetangganya di selatan karena mengadakan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS).
AS memiliki sekitar 30.000 tentara yang ditempatkan di semenanjung Korea tersebut. Kehadiran pasukan AS terus memperuncing konflik antara Korut dan Korsel.
Mengutip para pejabat AS, Washington khawatir Korea Utara akan “mengambil beberapa bentuk tindakan militer yang mematikan” terhadap Seoul.
Namun, sumber-sumber surat kabar tersebut meragukan Pyongyang akan mengambil risiko melakukan serangan besar-besaran.(*)