Janji DLH Meleset, Puluhan Warga Tutup Akses Masuk TPA Tlekung

Aroma tak sedap dari TPA Tlekung, Kota Batu seakan menjadi persoalan klasik menahun. Hingga kini permasalahan itu tak kunjung teratasi. Bau sampah bahkan menyeruak hingga ke pemukiman.

Jul 29, 2023 - 15:21
Janji DLH Meleset, Puluhan Warga Tutup Akses Masuk TPA Tlekung
Warga Desa Tlekung marah dan menutup jalan ke TPA Tlekung

NUSADAILY.COM– KOTA BATU– Aroma tak sedap dari TPA Tlekung, Kota Batu seakan menjadi persoalan klasik menahun. Hingga kini permasalahan itu tak kunjung teratasi. Bau sampah bahkan menyeruak hingga ke pemukiman.

Puluhan warga setempat pun melampiaskan kekecewaannya dengan menutup akses masuk menuju TPA Tlekung (Jum'at, 28/7). Protes warga itu ditujukan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu yang dinilai setengah hati dalam mengelola timbunan sampah.

Kades Tlekung, Mardi mengatakan, DLH hanya memberikan janji-janji saja tanpa bukti nyata. Padahal bau sampah yang mengusik warga sudah berkali-kali disampaikan. Puncaknya, puluhan warga berjaga dan menutup akses masuk. Mereka melarang armada pengangkut membuang sampah di TPA Tlekung.

"Warga di sini akan terus menutup akses masuk, sampai janjinya terpenuhi dalam mengelola sampah agar bau menyengat diminimalisir," seru Mardi.

Bahkan kata dia, warga berkali-kali melihat sampah yang masuk ke TPA tidak dikelola secara optimal. Sampah tersebut hanya dipilah kemudian dibiarkan menumpuk. Sehingga menghasilkan bau tak sedap. 

"Sudah berkali-kali disampaikan ke dinas terkait, tapi kesannya diabaikan. Makanya, masyarakat geram dan memilih menutup akses masuk," imbuh Mardi.

Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan yang menemui warga meminta maaf atas persoalan yang terjadi. Terutama persoalan bau sampah dan usulan warga yang belum terealisasi. 

"Mewakili DLH terkait persolan sampah saya mohon maaf sebesar-sebesarnya. Ini kesalahan kami karena tidak bisa maksimal permasalahan sampah di Desa Tlekung," ungkapnya.

Mengenai pengelolaan sampah di TPA Tlekung pihaknya menyampaikan bahwa ada permasalahan yang dialami DLH. Dimana DLH terkendala dua alat berat yang rusak dari empat alat berat yang dimiliki. 

"Kemudian untuk sarpras juga terbatas. Staf kami ada 50 orang di TPA Tlekung dengan 48 orang merupakan warga Tlekung. Jumlah tersebut tidak memungkinkan untuk mengelola sampah selama 24 jam," papar Aries. 

Begitu juga dengan mesin pengolah sampah pirolisis juga terkendala di tahun ini. Dimana satu mesin tersebut tidak beroperasi tahun ini karena daya listrik tidak mencukupi. Tahun lalu, mesin dikelola oleh UPT, tahun ini oleh DLH. 

"Sehingga di perubahan tahun ini kami tambah anggaran untuk usulkan tambah daya. Harapnya  juga bisa mengoperasionalkan satu mesin lagi yang yang memiliki kapasitas pembakaran besar nantinya," jelasnya.(*)