Penyebab Gereja-gereja di Eropa Makin Sepi Jemaat

Fenomena di Jerman ini ditengarai terjadi akibat sejumlah skandal yang menimpa gereja, salah satunya pelecehan seksual pastur terhadap jemaat.

Jul 10, 2023 - 15:34
Penyebab Gereja-gereja di Eropa Makin Sepi Jemaat
Ilustrasi Gereja

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sejumlah gereja di negara-negara Eropa belakangan makin sepi jemaat hingga beberapa beralih fungsi, mulai dari jadi bar sampai tempat bermain skateboard.

Fenomena ini terlihat di sejumlah negara Eropa, seperti Jerman, Belgia, Belanda, Inggris, Skotlandia, hingga Swedia.

Diberitakan Deutsche Welle, jumlah jemaat yang meninggalkan gereja katolik di Jerman bahkan melonjak hingga 522.821 orang pada 2022. Angka ini meningkat dari semula 359.338 jemaat pada 2021.

Fenomena di Jerman ini ditengarai terjadi akibat sejumlah skandal yang menimpa gereja, salah satunya pelecehan seksual pastur terhadap jemaat.

Selain skandal, masalah "pajak gereja" jemaat juga diduga menjadi penyebab gereja di Jerman banyak ditinggalkan. Pasalnya, biaya yang dipungut dari jemaat cukup tinggi, yakni 8-9 persen dari penghasilan mereka.

Sementara itu, menurut Uskup Agung Canterbury Inggris, Justin Welby, penurunan jemaat di gereja-gereja Inggris semata-mata karena "kegagalan pribadi".

Dia berujar sebagai Uskup Agung, dirinya tak yakin hal apa lagi yang bisa dilakukan untuk menggaet jemaat. Sebab pada akhirnya, semuanya "bergantung pada Tuhan dan pemeliharaan Tuhan."

"Pada akhirnya, gereja tidak berada di tangan Uskup Agung individu yang independen. Masa depan gereja, kelangsungan hidupnya atau sebaliknya, tidak bergantung pada Uskup Agung, melainkan pada Tuhan dan pemeliharaan Tuhan," kata Welby seperti dikutip The Telegraph.

Di Inggris sendiri, umat Kristen pada 2021 jumlahnya kurang dari setengah populasi Inggris dan Wales. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah sensus.

Sensus yang diterbitkan Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa 46,2 persen populasi (27,5 juta orang) menggambarkan diri mereka sebagai Kristen. Jumlah ini turun 13,1 persen dari semula 59,3 persen atau sekitar 33,3 juta orang pada 2011.

Sementara itu, menurut Hans Knippenberg dalam jurnal berjudul Secularisation and the rise of Immigrant Religions: The Case of the Netherlands, orang-orang di Belanda tak lagi mau datang ke gereja karena menganut paham sekuler atau sekularisasi.

Sekularisasi adalah kondisi ketika seseorang mengalami keadaan seperti modernisasi dan rasionalisasi sehingga hidupnya tidak didasarkan pada ajaran agama.

Selain itu, Belanda juga tiap tahun banyak kedatangan imigran yang menganut agama lain seperti Muslim, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Karenanya, populasi umat Kristen di sana kian menipis.(han)