HYBE Beli Saham SM Entertaiment, Rogoh hingga Rp5 T

Diberitakan Soompi, Jumat (10/2), HYBE membeli 14,8 persen saham SM senilai 422,8 miliar won yang setara dengan Rp5 triliun (1 won=Rp11,97).

Feb 11, 2023 - 11:00
HYBE Beli Saham SM Entertaiment, Rogoh hingga Rp5 T
Dengan akuisisi HYBE melalui Lee Soo-man, agensi BTS itu kini menjadi petinggi dari agensi SM Entertainment. (Tangkapan layar YouTube Big Hit Labels)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Induk agensi Big Hit, HYBE, resmi bekerja sama dengan Lee Soo-man dengan membeli saham SM Entertainment melalui taipan industri musik Korea Selatan tersebut. Dengan perjanjian ini, HYBE resmi jadi petinggi SM Entertainment.

Diberitakan Soompi, Jumat (10/2), HYBE membeli 14,8 persen saham SM senilai 422,8 miliar won yang setara dengan Rp5 triliun (1 won=Rp11,97).

Sebelum dibeli HYBE yang menaungi BTS dan TXT, Lee Soo-man adalah pemegang saham terbesar dari SM dengan 18,48 persen.

Di luar kesepakatan dengan Lee Soo-man, HYBE juga mengumumkan rencana mengakuisisi tambahan saham SM Entertainment dari para pemegang saham minoritas.

BACA JUGA : BLACKPINK dan Raisa Akan Konser di GBK, FIFA Wanti-wanti...

Perjanjian antara HYBE dan Lee Soo-man ini bagai aksi 'balas dendam' Lee Soo-man setelah ia didepak dari SM Entertainment dan kemudian agensi itu diakuisisi Kakao pada awal pekan ini.

Akuisisi Kakao tersebut menjadikan perusahaan bisnis hiburan itu sebagai pemegang saham kedua terbesar SM dengan cakupan 9,05 persen atau senilai 217 miliar won. Lee Soo-man pun menyebut tindakan tersebut ilegal lantaran ia dan SM sedang dalam kemelut.

"SM Entertainment saat ini sedang mengalami persaingan bisnis antara pemegang saham terbesar Lee Soo-man dan mitra aliasi yang berlindung dengan dana ekuitas swasta pemegang saham," pernyataan Lee Soo-man melalui firma hukum Hwawoo.

"Sehingga, itu merupakan langkah ilegal terhadap hukum komersial dan anggaran dasar dewa direksi SM untuk menerbitkan saham baru serta obligasi konversi kepada pihak ketiga."

BACA JUGA : Chris Brown Sindir Dewan Juri Lewat Sosmed Karena Gagal...

Konflik ini bermula setelah Co-CEO SM Lee Sung-soo dan Tak Young-jun pada Jumat (3/2) mengumumkan perusahaan telah mengakhiri kontrak dengan produser Lee Soo-man dan menyusun cetak biru bab baru SM di bawah "SM 3.0."

SM 3.0 melibatkan pendirian lima pusat produksi yang berbeda dan label musik independen untuk mendiversifikasi produksi.

Sehingga, sistem tersebut benar-benar berbeda dari sistem yang dibangun Lee Soo-man selaku penanggung jawab semua proses produksi musik.

SM Entertainment yang didirikan oleh Lee Soo-man adalah bagian dari tiga agensi besar Korea Selatan alias Big 3 yang ikut membentuk industri KPop hingga bisa seperti saat ini.(lal)