Pendekatan Keamanan Papua Diminta Ditinjau Ulang Usai Kejadian Susi Air Dibakar

Usman pun mendesak agar pendekatan keamanan yang saat ini masih diterapkan di Papua ditinjau ulang. Sebab, dia menilai pendekatan keamanan yang dilakukan pemerintah justru memicu konflik tak berkesudahan.

Feb 10, 2023 - 18:43
Pendekatan Keamanan Papua Diminta Ditinjau Ulang Usai Kejadian Susi Air Dibakar
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Amnesty Internasional Indonesia (AII) mengecam pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2). Mereka juga mendesak pendekatan keamanan di Papua ditinjau ulang.

"Kami mengecam keras serangan terhadap warga dan obyek sipil di Papua. Kami mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat," kata Direktur AII Usman Hamid, Rabu (8/2).

Menurut Usman, para pihak yang berkonflik harus menghormati hak asasi manusia (HAM) dan hukum kemanusiaan internasional. Dia menyebut semua pihak harus mengutamakan jalan non-kekerasan demi menyelamatkan warga sipil.

Usman pun mendesak agar pendekatan keamanan yang saat ini masih diterapkan di Papua ditinjau ulang. Sebab, dia menilai pendekatan keamanan yang dilakukan pemerintah justru memicu konflik tak berkesudahan.

BACA JUGA : 3 Hari Berlalu, Keberadaan Pilot Susi Air yang Dibakar...

"Insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan ini sekali lagi menjadi bukti berulangnya kekerasan di wilayah Papua, dan warga sipil kembali menjadi korbannya," kata Usman.

"Kami menyerukan adanya peninjauan ulang atas pendekatan keamanan yang selama ini dipilih oleh negara," imbuhnya.

Usman mengingatkan negara terikat kewajiban internasional hak asasi manusia untuk menjamin keselamatan setiap orang, termasuk warga negara asing, dari segala bentuk kekerasan.

Jika terjadi kekerasan, kata Usman, maka negara wajib untuk mengusut dan memastikan tegaknya keadilan. Dia juga menuntut agar negara berhenti melanggengkan pendekatan lama yang selama puluhan tahun sudah menimbulkan banyak korban.

"Ketiadaan penghukuman atas kekerasan atau impunitas semacam ini dan berlangsungnya pendekatan keamanan secara terus-menerus hanya akan memperparah kekerasan di sana. Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia," tuturnya.

BACA JUGA : Polisi Ungkap Bahwa Pembakaran Pesawat Sudah Sering Terjadi...

Diberitakan, pesawat Susi Air PK-BVY dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa pagi. TPNPB-OPM juga menyandera pilot pesawat Kapten Philips M berkebangsaan Selandia Baru.

Adapun pesawat tersebut melakukan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika dengan membawa lima penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan pilot serta penumpang turut dibawa oleh kelompok tersebut. Sigit menyatakan telah diterjunkan Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz untuk mencari pilot dan penumpang.

"Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB saat ini sedang dalam pencarian tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz. Saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," kata Sigit.(lal)