Gresik Sehati Program yang Diusung Bupati dan Wakil Bupati Gresik ini Berjalan Lancar

Untuk menunjang hal tersebut, Gus Yani mengatakan bahwa Pemkab Gresik telah mengalokasikan anggaran beasiswa khusus dokter spesialis

Mar 31, 2023 - 19:20
Gresik Sehati Program yang Diusung Bupati dan Wakil Bupati Gresik ini Berjalan Lancar
Foto: detikcom/Jemmi Purwodianto

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan yang menjadi program Nawa Karsa (Gresik Sehati). Agar program yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Gresik ini berjalan lancar, Pemkab Gresik menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB).
Kerja sama tersebut terwujud setelah penandatanganan kerja sama program pendidikan dokter spesialis, penelitian dan pengabdian masyarakat FK Unair dan FK UB dengan Pemkab Gresik. Dalam agenda tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan kerja sama ini berkaitan dengan kondisi Gresik yang membutuhkan banyak tenaga kesehatan, utamanya dokter spesialis.

BACA JUGA : Tol Bekasi Timur arah Jakarta Macet Pagi Ini Imbas Truk...

"Salah satu program Nawa Karsa kami adalah Gresik Sehati. Yang mana saat ini kita berupaya memperkuat RS Umar Mas'ud di Bawean dan membangun RSUD di wilayah Gresik selatan. Ini merupakan langkah dalam memenuhi fasilitas kesehatan untuk masyarakat." kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Jumat (31/3/2023).

Pria yang akrab disapa Gus Yani ini menambahkan kondisi RS Umar Mas'ud di Bawean yang selama ini kekosongan dokter spesialis, membuat masyarakat di Pulau Bawean yang memiliki kurang lebih 60 ribu jiwa, kesulitan dalam mengakses faskes yang ada di daratan. Untuk itu, saat ini Pemkab Gresik membutuhkan setidaknya lima spesialis medik dasar.

"Yaitu dokter spesialis aestesi, penyakit dalam, bedah, anak, dan obgyn (dokter kandungan). Sehingga nantinya dapat meningkatkan derajat kesehatan di sana," tambah Gus Yani.dilansir dari detik.com

Untuk menunjang hal tersebut, Gus Yani mengatakan bahwa Pemkab Gresik telah mengalokasikan anggaran beasiswa khusus dokter spesialis. Gus Yani akan memprioritaskan warga Bawean yang telah berstatus sebagai dokter untuk beasiswa ini.

BACA JUGA : Tol Bekasi Timur arah Jakarta Macet Pagi Ini Imbas Truk...

"Hari ini kita mengalokasikan anggaran APBD untuk beasiswa dokter spesialis. Besarannya satu dokter, satu miliar rupiah dan sudah termasuk biaya hidupnya. Sasaran kami terutama memberikan kesempatan untuk anak Bawean sendiri yang statusnya sudah dokter umum. Maka setelah lulus akan kita tugaskan di RS Umar Mas'ud Bawean," katanya.

Selain itu, Gus Yani juga mengungkapkan akan memberi insentif kepada dokter spesialis yang bekerja di Bawean. Sehingga mereka yang bertugas dapat merasa betah dan nyaman. Harapannya, dengan MoU yang dilakukan dengan FK Unair dan FK UB ini dapat membantu program kesehatan yang dicanangkan Pemkab Gresik selama ini.

Kerja sama ini juga didasari kebutuhan tenaga dokter spesialis yang cukup mendesak. Menurut data Kementerian Kesehatan, saat ini Provinsi Jawa Timur memiliki sekitar 6.675 dokter spesialis. Jumlah ini masih kurang dari target awal sebanyak 10.994 dokter spesialis.

"Dari RSUD yang ada di Jatim, 20 RSUD belum memiliki 7 dokter spesialis standar. Sehingga ini harus dipastikan untuk lengkap ke depannya." ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikan via zoom.

Hadir dalam agenda tersebut Rektor Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Bidang Internasional dan Digitalisasi Universitas Airlangga, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi yang juga menjalik kerjasama dengan FK Unair, Dekan FK Unair, Dekan FK UB, Wakil Direktur RSUD Dr. Soetomo, Direktur RS Unair, Kadinkes Jawa Timur, Kadinkes Gresik, Ketua DPRD Gresik, dan Kadinkes Sumenep. (ris)