Google PHK Besar-besaran, 1.800 Karyawan Lebih Mulai Direktur hingga Terapis Pijat

Raksasa teknologi Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap lebih dari 1.845 karyawannya, atau sekitar 15% dari total pegawainya di negara bagian California, Amerika Serikat.

Google PHK Besar-besaran, 1.800 Karyawan Lebih Mulai Direktur hingga Terapis Pijat
Foto: Kompas

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Raksasa teknologi Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap lebih dari 1.845 karyawannya, atau sekitar 15% dari total pegawainya di negara bagian California, Amerika Serikat.

Pemecatan ini belaku untuk berbagai posisi, mulai dari direktur hingga tukang terapi pijat'in-house' Google. Hal ini merupakan PHK masal terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perusahaan.

Melansir dari CNBC, Rabu (25/1/2023), dari sekian banyak kantor Google di negara bagian California, mayoritas karyawan yang terkena PHK berasal dari kantor pusat Google yang terletak di Mountain View. Dari kantor ini, setidaknya ada 1.436 karyawan yang terkena PHK.

"Pemutusan hubungan kerja yang dihasilkan dari tindakan ini diharapkan dapat berlaku efektif mulai 31 Maret 2023," tulis pengajuan PHK Google, sebagaimana dikutip detikcom dari CNBC.

Sebagai informasi, sebelumnya perusahaan induk Google, Alphabet, telah memutuskan untuk melakukan PHK terhadap 12 ribu pegawainya, atau sekitar 6% dari total pegawainya di seluruh dunia.

Dalam memo dikirimkan ke para pegawai, CEO Alphabet Sundar Pichai menyebut PHK itu terpaksa dilakukan Google. Pasalnya mereka terlalu banyak merekrut pegawai dalam beberapa tahun belakangan, yang dilakukan karena kondisi ekonomi saat itu berbeda dengan saat ini.

Dalam memo tersebut, Pinchai juga menyebut bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas kondisi atau kebijakan PHK tersebut. "Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kita ke sini," kata Pichai dalam memo tersebut.(eky)