Fenomena Suara Ketukan di Dalam Bumi, Bupati Fauzi Imbau Warga Tak Panik dan Khawatir

Aug 13, 2023 - 02:39
Fenomena Suara Ketukan di Dalam Bumi, Bupati Fauzi Imbau Warga Tak Panik dan Khawatir
Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo. (istimewa)

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo menghimbau warga tidak panik dan khawatir akibat munculnya fenomena langka berupa suara ketukan dari dalam bumi yang terjadi di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sabtu 12 Agustus 2023.

 

"Kalau ada kejadian alam apapun silakan lapor ke Call Center 112. Harap tenang," katanya saat dihubungi media.

 

Bupati Fauzi mnegatakan jika pihaknya telah menjalin koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait di wilayah Sumenep hingga ke Jawa Timur untuk mengetahui fenomena langka tersebut.

 

"Sementara kami juga telah menerjunkan tim dari BPBD ke lokasi. Mereka akan standby sampai besok," terangnya.

 

Suara Ketukan Sudah Berlangsung 10 Hari

 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa suara ketukan yang terjadi di Desa Moncek Tengah sudah berlangsung dalam 10 hari terakhir.

 

"Namun bunyinya tidak sekeras bunyi saat ini. Kondisi saat ini sudah tidak berbunyi lagi," jelas Mantan Camat Dungkek ini.

 

Wahyu menambahkan, saat ini di lokasi sudah dipasangi garis polisi (police line) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "BPBD akan standby sampai besok di lokasi sampai datangnya tim ahli Geologi dari ITN," katanya.

 

Selain itu, BPBD Sumenep juga telah menjalin koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget terkait fenomena alam langka tersebut.

 

Selanjutnya, Kepala BMKG Sumenep, Usman Kholid mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan pasti terkait dengan suara ketukan dalam bumi hingga getaran yang ditimbulkan tersebut.

 

"Saya masih koordinasi ini dengan teman-teman dari Geofisika. Yang jelas ini adalah fenomena yang langka," ucapnya. (nam/wan)