Kades Moncek Tengah Minta Masyarakat Tak Gampang Terprovokasi

Aug 13, 2023 - 02:46
Kades Moncek Tengah Minta Masyarakat Tak Gampang Terprovokasi
Sejumlah petugas dan masyarakat saat meninjau lokasi suara dentuman dari dalam bumi di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Moncek, Sumenep. (istimewa)

NUSADAILY.COM - SUMENEP- Kepala Desa Moncek Tengah, Kecamatan Muncek, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, Abu Yasid meminta masyarakat untuk tidak gampang terprovokasi terhadap informasi yang belum jelas sumber kebenarannya.

  

Hal itu disampaikan Kades Abu Yasid melalui keterangan resminya melalui pesan suara yang tersebar di grup WhatsApp pada Sabtu 12 Agustus 2023.

 

Kades Abu Yasid, membenarkan bahwa kejadian fenomena langka suara ketukan di dalam di desanya tersebut.

  

"Kejadian terjadi pagi tadi antara jam 9 hingga jam 11 siang," ucapnya dalam keterangam resminya pesa suara yang diterima media ini.

  

Pihaknya menjelaskan, bahwa suara ketukan tersebut berasal dari bawah tanah hingga getaran bumi tersebut terasa ke atas.

  

"Hingga sore ini penyebab bunyi tersebut masih belum diketahui, belum ada kepastian, masih menunggu tim dari ITN Malang besok," ucap dia, menegaskan.

  

Sebelumnya, beredar voice note di sejumlah grup WhatsApp dari seorang pria yang belum diketahui identitasnya dan menyatakan suara dentuman aneh dari dalam bumi yang mengegerkan warga Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep tersebut berasal dari paralon pengeboran air yang di pendam dibawah rumah warga setempat.

 

 "Agar berita tidak terus berjalan, setelah ditelusuri berita yang menghebohkan masyarakat seakan-akan bumi sudah mau runtuh ternyata ada paralon pengeboran yang  dipendam dibawah rumah warga, dan ternyata paralon tersebut yang berbunyi saat di jalankan, ketika saat mesin dihidupkan kembali bunyi suara ketukan itu berasal dari suara paralon tersebut," ucap pria di dalam voice note tersebut.

  

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa sudah ada yang berkoordinasi dengan sekretaris BPBD dan sudah ada turun langsung ke lokasi untuk melakukan penanganan tapi belum diketahui gejala fenomena dimaksud.

  

"Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan sekretaris BPD, katanya tim sudah menangani tapi belum diketahui gejala apa," ujarnya.

  

Saat ini di lokasi sudah dipasangi garis polisi (police line) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

  

"BPBD akan standby di lokasi sampai besok hingga tim ahli Geologi dari ITN datang," imbuhnya.

  

Selain itu, BPBD Sumenep juga telah menjalin koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget terkait fenomena alam langka tersebut. (nam/wan)