Event Padhang Bulan, Jaga Eksistensi Seni Tradisi Kota Batu Tetap Menyala

Aug 5, 2023 - 23:03
Event Padhang Bulan, Jaga Eksistensi Seni Tradisi Kota Batu Tetap Menyala
Pementasan seni tradisi digelar saat event Padhang Bulan di Sendra Tari Arjuna Wiwaha.

NUSADAILY.COM-KOTA BATU– Pagelaran event 'Padhang Bulan' menjadi agenda rutin bulanan yang dihelat Disparta Kota Batu. Sesuai namanya, Padhang Bulan diselenggarakan tepat saat malam bulan purnama di Sendra Tari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir, Kota Batu.

 

Pertunjukkan seni tradisi dipentaskan tatkala pendar cahaya purnama menerangi malam. Salah satunya penampilan Rampak Barong bertema 'Heroik Perjuangan Kemerdekaan' yang digelar pada Jum'at malam (4/8). Ratusan pasang mata penonton dibuat terpikat dengan aksi seniman rampak barong. Tak terkecuali Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.

 

“Saya memberikan apresiasi terhadap Disparta yang rutin setiap bulan menggelar pentas tersebut. Secara bergantian sanggar-sanggar seni se Kota Batu menampilkan akasinya. Semoga dengan kegiatan ini kesenian Kota Batu semakin maju,” tutur Aries.

 

Aries berharap, pementasan seni tradisi bisa menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Batu. Selain itu, menurutnya melalui pertunjukan tersebut, sangat potensial untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi disekitar lokasi Sendratari Arjuna Wiwaha.

 

“Kami yakin dapat menarik minat wisatawan untuk menyaksikan. Apalagi lokasi pentasnya juga sangat strategis. Berada di tengah kota, tidak jauh dari Alun-alun Kota Batu. Apalagi turut didukung dengan kesejukan udara,” ujar dia.

 

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menyatakan, pihaknya akan menjadikan pertunjukan seni Padang Bulan, sebagai ikon wisata budaya di Kota Batu. Selain juga sebagai bentuk fasilitas bagi pelaku seni, untuk menampilkan kebolehannya yang bisa dijadikan hiburan dan edukasi.

 

“Dengan adanya wisata berbasis budaya, keberagaman wisata di Kota Batu akan semakin lengkap. Sehingga tidak hanya destinasi wisata alam, buatan dan desa wisata saja yang dimiliki. Karena sekarang juga ada wisata budaya seperti di Bali dan Yogyakarta,” tutur Arief.

 

Kedepannya dia ingin agar destinasi wisata budaya itu bisa diintegrasikan dalam paket wisata. Sehingga bisa dikomersialkan untuk wisatawan. Dengan begitu pelaku seni mendapatkan nilai ekonomi, yang nantinya bisa memacu mereka berkreasi. Pemikiran itu terinspirasi dari pentas seni pertunjukkan tradisi seperti di Yogyakarta.

 

“Misalnya setiap wisatawan dikenakan Rp50 ribu-Rp70 ribu. Maka pelaku seni akan mendapatkan income yang bisa mereka kelola. Kami akan mensuport semua kebutuhan pendukung gratis. Sehingga pentas seni tetap berjalan lancar dan seniman tak terbebani,” tutur dia.

 

Lebih lanjut, Arief juga menjelaskan penamaan Sendratari Arjuna Wiwaha berkaitan dengan topomini gunung yang ada di Kota Batu. Yakni Gunung Arjuna. Selain itu, nama Arjuna juga berkaitan dengan nama lakon pewayangan. Dimana lakon tersebut akan ditransformasikan dalam bentuk tarian yang akan dipentaskan di Sendratari Arjuna Wiwaha kepada wisatawan.

 

“Kami berkeinginan Kota Batu seperti Yogyakarta yang punya Ramayana. Lalu Bali punya Tari Kecak. Nah di Kota Batu punya tari Arjuna Wiwaha,” tandasnya. (oer/wan)