DPP PDIP Said Abdullah Menegaskan PDIP Tidak Pernah Menolak Piala Dunia U-20 di Indonesia

Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah narasi tersebut. Dia menegaskan PDIP tidak pernah terpikir menolak Piala Dunia U-20 di Indonesia demi bisa melakanakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di GBK

Apr 4, 2023 - 20:43
DPP PDIP Said Abdullah Menegaskan PDIP Tidak Pernah Menolak Piala Dunia U-20 di Indonesia
Foto: Said Abdullah (Dok. DPD PDIP Jatim)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pernyataan Megawati soal rencana acara PDIP pada 1 Juni dikait-kaitkan dengan gelaran Piala Dunia U-20.
Salah satu video yang viral di TikTok, seperti dilihat, menampilkan cuplikan pidato Megawati Soekarnoputri di acara HUT PDIP beberapa bulan yang lalu. Dalam video itu, Megawati menyampaikan soal rencana PDIP menggelar acara di GBK pada 1 Juni 2023.

"Nah Ibu udah tugasi, saya sudah bilang tadi sama Pak Jokowi tadinya ini perayaan akan dibuat di GBK, tapi waktu itu pengurus GBK, Gelora Bung Karno, bilang untuk pertandingan opo yo, maksudnya apa? Nanti Bulan Bung Karno tanggal 1 Juni insyaallah akan dilakukan lagi konsolidasi itu dilakukannya di Gelora Bung Karno, awas yo..." kata Megawati dalam video TikTok tersebut.

BACA JUGA : IPW Dorong Polisi Transparan Usut Kasus Kecelakaan Pelajar...

Keterangan di video TikTok mengaitkan pernyataan Megawati ini dengan Piala Dunia U-20. Rencana Piala Dunia U-20 Indonesia, yang kini batal, sejatinya dijadwalkan pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 dan Gelora Bung Karno (GBK) menjadi salah satu stadion yang akan dipakai.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah narasi tersebut. Dia menegaskan PDIP tidak pernah terpikir menolak Piala Dunia U-20 di Indonesia demi bisa melakanakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di GBK.

"Tidak ada dalam alam pikir atau dalam tindakan politiknya PDI Perjuangan berpikiran sempit. PDI Perjuangan tidak pernah menolak gelaran Piala Dunia U 20, apalagi berpikir sempit agar bisa melaksanakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di Gelora Bung Karno. Yang menuduhkan hal seperti itulah yang sedang berpolitik dengan culas," kata Said saat dihubungi, Selasa (4/4/2023).dilansir dari detik.com

BACA JUGA : Tiga Kontrakan di Jaktim Hangus Terbakar

Said menegaskan PDIP mendukung penuh gelaran Piala Dunia U-20. Hanya saja, kata dia, kehadiran Timnas Israel yang menjadi sorotan PDIP.

"Yang ditolak adalah kehadiran Timnas Israel yang datang ke Indonesia, yang berkonsekuensi mereka punya hak yang sama untuk mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu kebangsaan mereka di Indonesia," ucapnya.
Alasan pertama berkaitan dengan penolakan tegas atas penjajahan Israel ke Palestina.

"Indonesia berkomitmen menolak tegas penjajahan Israel ke tanah Plaestina, dan perilaku kejahatan kemanusiaan yang terus mereka lakukan terhadap tanah dan bangsa Palestina. Ini menjadi persoalan konstitusional menerima Timnas Israel walaupun status mereka cuma Tim Sepak Bola, namun mereka datang membawa bendera dan lagu kebangsaan Negara Israel," ucap dia.

Kemudian, dia menilai ada hambatan regulasi yakni Peraturan Menteri Luar Negeri No 3 tahun 2019. Menurutnya Peraturan Menlu itu melarang pengibaran dan lagu kebangsaan Israel di Indonesia.

"Ada hambatan regulasi yakni Peraturan Menteri Luar Negeri No 3 tahun 2019 yang melarang pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Negara Israel di Indonesia," ujar dia.
Kemudian, dia menyebut alasan lainnya berkaitan dengan potensi gangguan keamanan dan politisasi menjelang Pemilu 2024.

"Atas ketiga dasar itulah PDI Perjuangan memberikan pertimbangan kepada Pemerintah Pusat jika Piala Dunia U-20 tetap dilaksanakan, sebaiknya untuk Timnas Israel diperlakukan khusus, dengan beberapa opsi; pertama, khusus untuk pertandingan Timnas Israel dilaksanakan di negara tetangga (Singapura dan Malaysia), Kedua tidak disiarkan live melalui media massa dan tidak ada pengibaran bendera dan lagu negara mereka," ujar dia.

Said menekankan pertimbangan itu lah yang diusulkan PDIP kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk dinegosiasikan dengan FIFA sebagai jalan keluar. Namun, kata dia, FIFA memiliki keputusan lain dengan membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Kita tidak mengetahui persis alasan FIFA secara resmi membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah. Jadi kalau PDI Perjuangan dituding menolak Piala Dunia U-20, itu pernyataan menyesatkan, apalagi hanya untuk kepentingan PDI Perjuangan agar bisa melaksanakan peringatan hari lahir Pancasila di GBK, itu lebih jahat lagi," tegas dia.

"Termasuk tudingan dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 hanya penolakan dari dua Gubernur Jateng dan Bali. Itu juga tudingan yang emosional dan tidak mendasar sebab sesungguhnya PDI Perjuangan semangatnya memberikan solusi atas gelaran Piala Dunia U-20," lanjutnya.(ris)