IPW Dorong Polisi Transparan Usut Kasus Kecelakaan Pelajar yang Melibatkan Anak Karo Ops Polda NTB

Indonesia Police Watch mendorong agar kasus laka lantas yang mengakibatkan pelajar meninggal dunia ini diperiksa secara transparan oleh polres Jakarta Selatan dan profesional

Apr 4, 2023 - 17:30
IPW Dorong Polisi Transparan Usut Kasus Kecelakaan Pelajar yang Melibatkan Anak Karo Ops Polda NTB
Ketua IPW Sugeng/ ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mendorong polisi transparan usut kasus kecelakaan pelajar Syamil (18) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang melibatkan Maulana Malik Ibrahim, anak dari Karo Ops Polda NTB Kombes Abu Bakar Turtesi dan Ira Riswana, masih diselidiki.

"Indonesia Police Watch mendorong agar kasus laka lantas yang mengakibatkan pelajar meninggal dunia ini diperiksa secara transparan oleh polres Jakarta Selatan dan profesional," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada wartawan, Senin (3/4/2023).

Ia berharap polisi belajar dari kasus-kasus kecelakaan lalu lintas sebelum-sebelumnya, khususnya yang melibatkan relasi kepolisian.

BACA JUGA : Update Berita 23 Januari 2023: Kecelakaan Kerja di PT Maltex...

"Kasus yang korbanya anak (mahasiswa) Universitas Indonesia (Hasya Attalah) dan anak (mahasiswi) di Cianjur (Selvi Amalia) ini menjadi pembelajaran untuk aparat kepolisian dalam hal ini petugas Laka lantas untuk memeriksa secara transparan dan profesional," kata Sugeng, dilansir dari detik.com

Ia mempercayakan pengusutan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan. Sugeng berharap restorative justice dikedepankan dalam kasus ini.

"Laka lantas bukan suatu peristiwa yang disengaja jadi kita bisa juga apabila ketemu satu titik saling berdamai di antara mereka, itu saya sesuatu yang baik," jelas Sugeng.

Kronologi Versi Keluarga Korban

Sebelumnya, seorang pelajar SMA berinisial Syamil tewas setelah terlibat kecelakaan dengan mobil Mercy di perempatan lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), pada 12 Maret 2023. Polisi saat ini masih mengusut insiden ini.

Dari keterangan itu disebutkan peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar 2 pekan lalu atau tepatnya pada Minggu, 12 Maret 2023, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu Syamil membonceng rekannya berinisial B menggunakan motor milik Syamil.

Motor yang mereka kendarai melaju dari Cilandak melintas di perempatan lampu merah Ragunan. Pada saat bersamaan, ada mobil Mercy dengan kecepatan kencang dari arah Mampang Prapatan ke Ragunan. Malang tak dapat dihindari, tabrakan pun terjadi.

Disebutkan dalam keterangan dari pihak keluarga itu bila Syamil tewas di tempat, sedangkan B sempat koma. Mereka dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu.

Penjelasan Ira Riswana

Dalam kesempatan yang sama, ibu dari Maulana, Ira Riswana, membantah kabar yang menyebutkan anaknya sebelumnya dari daerah Kemang. Ia pun meminta pihak yang menyebut anaknya sebelumnya dari Kemang agar memberikan bukti.

"Kan ada yang bilang, ada (Maulana) dari Kemang, tolong dibuktikan, tolong dibuktikan. Maksudnya yang katanya ada driver ojol melihat dari arah Kemang. Karena anak saya tidak ada di Kemang," sebut Ira di Polres Jaksel, Senin (3/4).

Ira menjelaskan bahwa anaknya tersebut sebelumnya dari rumah temannya di Pejaten. Maulana berkunjung ke rumah temannya untuk mempersiapkan tes masuk universitas.

"Memang dia habis pergi dari rumah temannya di Pejaten karena besoknya dia mau tes masuk ke Prasetia Mulia. Nah dia dari situ," ungkapnya.

Ira Riswana menambahkan, pihaknya tidak pernah memberikan 'uang damai', tetapi uang kerahiman atas kecelakaan itu ke keluarga korban. Namun ia mengaku kaget dengan jawaban orang tua korban.

"Saya tidak pernah memberi uang damai, itu tidak. Dan setelah pertemuan karena bertemu--nanti akan dijelaskan tuntutannya apa aja--ya itu aku agak kaget karena ibunya bilang begitu dikasih uang itu dia bilang begini, 'saya tidak mau menjual anak saya'. Oh ya sudah ini uang belasungkawa dari kami. Jadi memang tidak ada uang damai-damai itu," jelasnya. (ros)