Bukan Lagi Anosmia, Hiposmia Kini Jadi Gejala Baru Covid-19

Teranyar, hiposmia gejala Covid-19 juga tengah jadi perbincangan. Menukil laman UGM, dosen sekaligus dokter spesialis THT di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Anton Sony Wibowo, menjelaskan hiposmia merupakan salah satu gejala menurunnya kemampuan membau terhadap sesuatu.

Dec 23, 2022 - 23:24
Bukan Lagi Anosmia, Hiposmia Kini Jadi Gejala Baru Covid-19
Hiposmia gejala Covid-19 saat ini. Ini menjadi salah satu dari sekian banyak gejala yang muncul.(iStockphoto/microgen)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Hiposmia gejala Covid-19 saat ini. Ini menjadi salah satu dari sekian banyak gejala yang muncul. 

Meskipun Presiden Joko Widodo disebut akan mencabut aturan PPKM jelang akhir tahun, tapi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya selesai. Apalagi kasus konfirmasi Covid-19 akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan.

Teranyar, hiposmia gejala Covid-19 juga tengah jadi perbincangan. Menukil laman UGM, dosen sekaligus dokter spesialis THT di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Anton Sony Wibowo, menjelaskan hiposmia merupakan salah satu gejala menurunnya kemampuan membau terhadap sesuatu.

Saat seseorang mengalami hiposmia, maka dia tidak akan bisa mencium bau-bauan. Bahkan yang beraroma kuat sekalipun hanya akan tercium samar.

BACA JUGA : Anggota DPR Minta Rencana Jokowi untuk Hapus PPKM Dikaji...

"Misal bau amis masih amis atau manis masih manis hanya saja intensitas baunya berkurang," kata Anton.

Kata dia, sejak pandemi Covid-19 muncul, kasus hiposmia pun cukup banyak ditemukan. Bahkan laporan orang yang terkena hiposmia di luar negeri mencapai 60 persen pasien.

"Penelitian saya di RSA UGM tahun 2022 ada sekitar 50 persen pasien di poli rawat jalan yang mengalami hiposmia," kata dia.

Lantas apa itu hiposmia, apakah muncul hanya karena Covid-19?

Menukil laman WebMd, hiposmia biasanya diikuti dengan hilangnya kemampuan merasa. Sebab, ketika indra penciuman berkurang, kemampuan untuk merasakan makanan juga dapat berubah. Karena kedua indra ini berfungsi secara bersamaan.

Bukan cuma Covid-19, hiposmia bisa terjadi karena beberapa hal. Bahkan, beberapa orang terlahir dengan kelainan ini.

Tapi, penyebab hiposmia yang paling umum adalah hidung tersumbat. Penyebab lainnya termasuk:

BACA JUGA : Duh! Kasus Harian Covid-19 Bertambah, 809 Positif dan 26...

- Alergi
- Infeksi seperti flu atau pilek.
- Sinus kronis
- Cedera kepala
- Polip hidung
- Merokok
- Masalah gigi
- Ketidakseimbangan hormon
- Paparan beberapa bahan kimia
- Konsumsi narkoba, seperti kokain
- Pengobatan radiasi untuk kanker kepala dan leher

Bagaimana cara mengatasinya?

Hiposmia tentu bisa diobati. Salah satunya dengan memberikan pengobatan, baik konsumsi obat-obatan, pembedahan, dan terapi.

Hal ini sebagaimana dilansir dari Medical News Today tentu harus sesuai dengan kondisi atau penyakit yang mendasarinya.

Itulah penjelasan tentang hiposmia gejala Covid-19. Tetap waspada dan jangan lupakan protokol kesehatan.(lal)