BMKG Minta Masyarakat untuk Waspada Cuaca Ekstrem saat Mudik
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat dengan sangat lebat di enam wilayah selama periode 15-21 April. Wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti agar para pemudik meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan balik menyusul prediksi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah daerah.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat dengan sangat lebat di enam wilayah selama periode 15-21 April. Wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.
Sementara daerah lainnya yang juga perlu ditingkatkan kewaspadaannya yakni Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.
"Untuk periode 22-28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April-5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua," kata Dwikorita dalam keterangannya, Senin (10/4).
BACA JUGA : BMKG Prakirakan Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Jakarta Cerah...
Dwikorita melanjutkan saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.
Ia menyebut beberapa waktu yang lalu misalnya, BMKG juga telah memprediksi musim kemarau akan lebih awal terjadi pada bulan April meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.
Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, maka arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
"Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam," kata dia.
Selain itu, Dwikorita menyebut awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, lanjut dia, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
BACA JUGA : BMKG Prakirakan Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Jakarta Cerah...
"Kondisi ini juga yang menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Maka dari itu kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan selama periode mudik Lebaran, BMKG akan menyiagakan posko nasional dan daerah untuk memantau kondisi cuaca terkini.
Selain itu, 190 stasiun BMKG yang dilengkapi dengan 40 radar cuaca di seluruh wilayah di Indonesia juga akan disiagakan untuk memastikan informasi cuaca yang lebih akurat. Ia juga mengimbau kepada pemudik untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan jika kondisi cuaca sedang buruk.
"Jika dirasa tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan sebaiknya ditunda sampai menunggu cuaca kembali normal. Terutama para pemudik jalur darat dan juga laut," ujarnya.(lal)