Agus Gumiwang Tidak Ingin Pembelian Barang Bekas Terulang Kembali

Rencana impor kereta bekas nampaknya mendapat lampu hijau dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang. Namun Agus memberikan beberikan catatan dalam hal ini.

Mar 5, 2023 - 19:47
Agus Gumiwang Tidak Ingin Pembelian Barang Bekas Terulang Kembali
Menperin minta impor kereta bekas tidak terjadi lagi (Foto: Okezone)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Rencana impor kereta bekas nampaknya mendapat lampu hijau dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang. Namun Agus memberikan beberikan catatan dalam hal ini.

Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kebijakan importasi harus mempertimbangkan keseimbangan antara penggunaan industri dalam negeri, penyerapan tenaga kerja (apabila kebijakan retrovit), dan pelayanan transportasi publik.

"Importasi tetap ada dalam opsi, walaupun tidak prioritas (apalagi barang bekas). Kebijakan bisa berupa retrovit atau gabungan antara retrovit dan importasi," kata Agus dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia , Minggu (5/3/2023)

Agus menegaskan bahwa rencana impor seharusnya direncanakan secara matang. Sehingga impor tersebut tidak mengganggu industri dalam negeri.

"Catatan yang terpenting adalah perencanaan kebutuhan kereta api seharusnya lebih terstruktur dan sistematis, jangka menengah dan jangka panjang. Sehingga semua stakeholders siap," kata dia.

Lebih lanjut, Agus menekankan bahwa kasus impor seperti ini tidak boleh terulang lagi kedepannya. "Ke depan kasus seperti ini, apalagi impor tidak boleh terulang lagi," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan bahwa seharusnya kereta api tidak dimpor lagi. Hal tersebut guna mendorong produk dalam negeri.

"Dulu pernah impor barang bekas, masa sekarang impor barang bekas lagi. Jadi kita bilang, kenapa enggak dibuat perencanaan supaya tidak impor," kata Luhut di kantor Kemenko Marves.

Luhut menyarankan agar kedepannya kereta yang digunakan adalah kereta baru buatan Indonesia. Menurut Luhut, jika menggunakan kerets buatan dalam negeri akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

"Jadi kita bilang, kenapa enggak dibuat perencanaan supaya tidak impor. Memang mungkin sedikit lebih mahal, nantikan itu berputar uang nya di dalam negeri," katanya.

Meski begitu, Luhut memberikan sinyal positif terhadap rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimpor KRL bekas dari Jepang. Hal tersebut guna menggantikan 10 rangkain yang akan dipensiunkan tahun ini.

"Ya memang harus kita lakukan dalam waktu dekat karena itu 10 gerbong (akan pensiun tahun ini)," katanya.

(roi)