Ada Warna Pakaian yang Tidak Disukai Rasulullah SAW, Simak Penjelasannya!

Rasulullah SAW menyukai beberapa warna dalam pakaian yang beliau kenakan. Namun, ada warna yang tidak disukai Rasulullah SAW.

May 7, 2023 - 13:00
Ada Warna Pakaian yang Tidak Disukai Rasulullah SAW, Simak Penjelasannya!
Ilustrasi warna yang tidak disukai Rasulullah SAW. Foto: Getty Images/iStockphoto/Volodymyr Zakharov

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Rasulullah SAW menyukai beberapa warna dalam pakaian yang beliau kenakan. Namun, ada warna yang tidak disukai Rasulullah SAW.

Menurut Muhammad bin Abdurrahman dalam buku Fattabiuni, Ikuti Sunnahku, warna yang tidak disukai Rasulullah SAW adalah merah, kuning, dan jingga bagi kaum laki-laki. Para cendekiawan zaman sekarang membuktikan bahwa warna dapat mempengaruhi watak dan selera manusia.

Dalam Ar-Raudhah al-Bahiyyah fi Mu'jizah an-Nabi wa asy-Syaa'il Muhammadiyyah karya Ahmad Musthafa Mutawalli dikatakan bahwa bukan termasuk petunjuk Rasulullah SAW memakai pakaian merah atau hitam serta pakaian yang dicelup.

Adapun, pakaian merah yang beliau kenakan adalah salah satu dari selendang Yaman berwarna hitam, merah, dan putih. Sedangkan pakaian hijau sesekali beliau gunakan untuk ganti. Hal ini dijelaskan dalam At Thib an-Nabawi karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.

Hal tersebut turut dijelaskan Adnan Hasan Shalih Baharits dalam buku Mendidik Anak Laki-Laki. Ia mengatakan bahwa diperbolehkan pula pakaian yang berwarna merah, hijau, dan hitam (dipadukan dengan warna lain), yang penting bukan warna yang kehitam-hitaman, yang tidak dipadukan dengan warna-warna lain.

Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW tidak pernah memakai pakaian warna merah, hitam, atau pakaian yang dicelup. Ketika beliau memakai pakaian berwarna merah atau hitam maka akan terdapat motif warna-warna lainnya, seperti warna putih dan hitam.

Merujuk pada Fiqh al-Albisah wa al-Zinah karya Syaikh Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah, terdapat sebuah riwayat yang menyebut bahwa Rasulullah SAW melihat Abdullah bin Amr bin al-Ash RA memakai pakaian yang diwarnai dengan 'ushfur (sejenis tanaman yang digunakan sebagai pewarna pakaian) yang kemerah-merahan.

Melihat itu beliau bertanya, "Apa ini?" Kemudian Abdullah pergi membakarnya. Setelah itu, Nabi SAW bertanya, "Engkau kemanakan pakaianmu?" Abdullah RA menjawab, "Sudah aku bakar." Beliau berkata, "Kenapa tidak engkau berikan kepada sebagian keluargamu saja?" (HR Abu Dawud)

Menurut Syaikh Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah, hadits tersebut menunjukkan keharamannya saja, tampaknya Nabi SAW tidak hendak membakarnya, beliau hanya ingin melarang memakainya.

Dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Khalil disebutkan sejumlah warna dan rupa pakaian Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah hadits dikatakan, Rasulullah SAW mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu dengan corak warna tertentu. Aisyah RA mengatakan,

خَرَجَ النَّبِيُّ ذَاتَ غَدَاةٍ وَعَلَيْهِ مِرْطٌ مُرَكَّلٌ مِنْ شَعْرِ أَسْوَدَ

Artinya: "Nabi Muhammad SAW keluar pada suatu hari dan beliau berpakaian yang terbuat dari bulu, yang mempunyai corak sekedup unta yang hitam warnanya." (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

Aisyah RA juga meriwayatkan,

صُنعت لِلنَّبِي بُرْدَة سَوْدَاء مِنْ صُوْفِ فَلَبِسَهَا

Artinya: "Nabi Muhammad SAW pernah dibuatkan pakaian dari kain hitam yang berbulu, lalu beliau memakainya." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

Rasulullah SAW juga pernah tidur dengan mengenakan pakaian putih. Sebagaimana Abu Dzar RA mengatakan,

أَتَيْتُ النَّبيَّوَهُوَ نَاكُمْ وَعَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيضَ

Artinya: "Aku pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW sedang beliau tidur dan beliau berpakaian putih." (HR Bukhari)

Nabi SAW juga mengenakan pakaian buatan Yaman. Sebagaimana dikatakan dalam hadits berikut,

رأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِبِمِنَى يَخْطُبُ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ أَحْمَرَ وَهُوَ عَلَى بَغْلَتِهِ

Artinya: "Aku pernah melihat Rasulullah SAW berkhotbah dari atas bighalnya di Mina, sedangkan beliau berpakaian merah buatan Yaman." (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i dari Abu Rimtsah RA)

رأَيْتُ النَّبِيَّ وَعَلَيْهِ بُرْدَانِ أَحْضَرَانِ

"Aku pernah melihat Nabi Muhammad SAW memakai dua helai kain hijau buatan Yaman." (HR Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari al-Bara bin Azib RA)

Syaikh Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah dalam Fiqh al-Albisah wa al-Zinah turut menjelaskan mengenai warna lain yang menjadi kesukaan dari Nabi Muhammad SAW, yakni hijau.

Sebagian ulama berpendapat adanya anjuran mengenakan pakaian hijau karena merupakan warna yang paling bermanfaat bagi penglihatan dan paling bagus bagi mata orang yang memandang.

Ibnu Baththal mengatakan bahwa pakaian hijau itu termasuk pakaian penghuni surga dan cukup dengan ini sebagai kemuliaan baginya.

Abu Rimtsah RA menceritakan, "Aku pernah melihat Nabi Muhammad SAW mengenakan dua helai pakaian berwarna hijau." (HR Lima perawi selain Ibnu Majah)

Ya'la bin Umayyah RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melakukan thawaf dengan mengenakan burdah hijau. (HR Lima perawi).(eky)