50 Orang di Khan Younis Gaza Tewas dalam Serangan Brutal Israel

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al Qidra, mengatakan pasukan Zionis menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis.

Jan 23, 2024 - 05:57
50 Orang di Khan Younis Gaza Tewas dalam Serangan Brutal Israel

NUSADAILY.COM – GAZA - Serangan Israel di wilayah barat Khan Younis Gaza kian brutal dan membabibuta.

Israel disebut menyerbu satu rumah sakit dan mengepung rumah sakit lainnya hingga warga sipil kesulitan mendapatkan perawatan medis.

Untuk pertama kalinya, pasukan Israel maju ke distrik al-Mawasi dekat Pantai Mediterania sebelah barat Khan Younis, yang menjadi kota utama di Gaza selatan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al Qidra, mengatakan pasukan Zionis menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis.

Qidra menyebut 50 orang tewas dalam semalam di Khan Younis, sementara pengepungan fasilitas medis menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka karena terlambat mendapatkan perawatan.

"Pasukan Israel mencegah kendaraan ambulans bergerak untuk mengambil jenazah para martir dan yang terluka di wilayah barat Khan Younis," ungkap Qidra, demikian dilansir Reuters.

Bulan Sabit Merah Palestina juga menyebut tank-tank Israel telah mengepung rumah sakit al-Amal di Khan Younis.

"Kami sangat khawatir dengan apa yang terjadi di sekitar rumah sakit kami," kata juru bicara Bulan Sabit Merah, Tommaso Della Longa.

Israel mengklaim pasukan Hamas beroperasi di dalam dan sekitar rumah sakit. Namun tuduhan itu sudah dibantah oleh Hamas dan staf medis.

Israel menyebut saat ini sedang memasuki "perang fase tiga", dengan melakukan pengepungan hingga ke sudut-sudut terakhir di wilayah Gaza. Lebih dari tiga bulan agresi Israel, lebih dari 25 ribu orang terbunuh di Gaza.

Sekitar 2,3 juta pengungsi Gaza kini tinggal di Rafah sebelah selatan Khan Younis dan Deir al-Balah di utara. Mereka terpaksa tinggal berdesak-desakan di gedung-gedung publik dan tenda yang hanya terbuat dari lembaran plastik yang diikat ke bingkai kayu.

"Ini ketujuh kalinya saya menjadi pengungsi," kata Gazan Mariam Abu-Haleeb sambil menangis di lokasi pengungsian.

Sudah lebih dari 10 hari Gaza tidak memiliki layanan komunikasi maupun internet, sehingga menghambat pengiriman ambulans ke daerah-daerah yang menjadi sasaran Israel.

Di Rumah Sakit Nasser, satu-satunya rumah sakit besar yang masih dapat diakses di Khan Younis dan yang terbesar yang masih berfungsi di Gaza, video menunjukkan bangsal trauma kewalahan dengan orang-orang terluka yang dirawat di lantai yang berlumuran darah.

Israel menyebut ingin memusnahkan Hamas. Namun para ahli menyebut hal itu tidak memungkinkan, mengingat struktur kelompok Hamas yang tersebar kuat di Gaza yang dikuasai sejak 2007 lalu.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menolak persyaratan Hamas terkait pembebasan lebih dari 100 sandera Israel di Gaza.

Hamas mengajukan dua syarat bagi Israel sebagai imbal balik pembebasan sandera yang ditawan kelompok tersebut.

Syarat yang diajukan Hamas adalah penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan kembali mengakui Hamas yang memerintah wilayah tersebut.

Netanyahu kemudian menyatakan bahwa memenuhi dua syarat dari Hamas itu sama saja dengan mengabaikan upaya pasukan Israel sia-sia dalam menjalankan operasi militer.(han)