Yudo Andreawan ‘Kumat Lagi’ Saat Diperiksa, Gebrak-gebrak Meja!
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Yudo Andreawan kembali bikin onar. Kali ini dia mengamuk saat diobservasi kejiwaannya di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.
Yudo Andreawan disebut mengamuk tanpa sebab. Dia sampai-sampai menggebrak meja administrasi.
Untuk diketahui, Yudo Andreawan dibawa ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (14/4). Yudo Andreawan dibawa ke RS untuk diobservasi kejiwaannya.
Yudo Andreawan diobservasi selama 7 hari di sana. Observasi dilakukan untuk memeriksa kondisi kejiwaan Yudo Andreawan yang mengaku mengalami mental disorder.
Yudho Andreawan Ngamuk di RS Polri
Yudo Andreawan mengamuk saat diperiksa kejiwaannya di RS Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia mengamuk tanpa sebab hingga menggebrak meja.
Hal tersebut disampaikan Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah. Kompol Yuliansyah mendapatkan laporan dari perawat RS Polri bahwa Yudo Andreawan 'kumat lagi'.
"Kemarin telepon perawatnya karena ada sempat ngamuk-ngamuk. Kemudian minta dibawakan pakaian sama alat mandi. Kemarin Kanit ke sana. Kumat ngamuk istilahnya," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Marah Tanpa Sebab hingga Gebrak Meja
Yudo disebutkan memaki-maki perawat yang memeriksanya. Yudo Andreawan bahkan sempat menggebrak meja karena proses administrasi yang menurutnya 'kelamaan'.
"Dia marahnya nggak tahu pengen apa, pokoknya marah aja. Kemarin pas mau dibalikin ke RS ngurus administrasi kelamaan, sempat gebrak meja juga 'lama banget katanya'," ujarnya.
Yuliansyah menyebutkan pihaknya sempat berkoordinasi untuk mengirimkan Yudo Andreawan ke RS Jiwa. Namun hal tersebut akan diputuskan setelah hasil observasi keluar pada Senin (24/4) mendatang.
"Kemarin katanya mau obrolin apakah orang ini perlu digeser ke rumah sakit jiwa, kalau digeser ke RS berarti dinyatakan gila. (Hasil observasi) harusnya 7 hari, pokoknya kalau 7 hari itu dirasa belum cukup, dia nambah 7 hari lagi. Kalau dirasa cukup keputusannya langsung main. Apakah dibalikkan ke penyidik (ditahan) atau gimana," jelasnya.
Pelapor Yudo Andreawan Teman Sendiri
Yudo Andreawan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan di sebuah mal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Reinhard Richard, pelapor yang juga sahabatnya, membeberkan segudang ulah Yudo.
Sebelumnya, Yudo Andreawan dilaporkan setelah memukul, menendang, hingga meludahi Reinhard Richard karena kesalahpahaman. Reinhard Richard bercerita dia kenal Yudo sejak 2018 saat keduanya mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Mereka tergabung dalam organisasi mahasiswa dan pernah bekerja sama dalam sebuah proyek di kampusnya.
Komunikasi mereka pun terhenti sejak lulus kuliah. Pada 2022, Reinhard kembali menghubungi Yudo karena bermasalah dengan temannya. Saat itu dia hendak membantu, namun seiring berjalannya waktu makin banyak aduan soal ulah Yudo.
"Sebelum ke Jakarta mau bantu dia, kok dia ini buat masalah terus. Akhirnya saya gak mau kontak dia lah. Banyak masalahnya sama alumni semuanya. Saya lihat, oh orang ini nggak beres," kata Reinhard saat dihubungi, Selasa (18/4).
Penganiayaan di Mal Jakpus
Reinhard mengatakan dia menerima penganiayaan oleh Yudo Andreawan di sebuah mal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Duduk perkaranya, hanya karena dia keluar dari grup WhatsApp yang dibuat Yudo untuk yang membahas rencana pernikahan fiktif dengan seorang dokter gigi.
Di mal tersebut, dia dan temannya menerima perlakuan tak menyenangkan dari Yudo. Saat itu Yudo memaki, memukul, menendang, hingga meludahi keduanya hingga dilerai oleh petugas keamanan setempat.
"Dia suruh saya duduk depan dia, saya nggak mau, akhirnya dia gebrak meja emosinya terpancing, terus teman saya sempat mau merekam, HP-nya dibanting, jatuh, akhirnya dia mencoba untuk mendorong, menendang kami. Ketika dia cekcok sama teman saya, saya videokan, dia meludahi saya, melempar saya pakai papan resepsionis. Terkena saya cakaran," ujarnya.(eky)