Waspada! Bukan Hanya Banjir, Cuaca Ekstrem di Semarang Juga Picu Longsor dan Rob

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Semarang melaporkan setidaknya 27 titik banjir dengan ketinggian air mulai 20-75 centimeter. Mereka juga melaporkan jebolnya talud sungai Plumbon sekitar 4 meter.

Jan 1, 2023 - 02:35
Waspada! Bukan Hanya Banjir, Cuaca Ekstrem di Semarang Juga Picu Longsor dan Rob
Ilustrasi. Longsor hingga banjir rob terjadi di Semarang.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Cuaca ekstrem di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12), mengakibatkan banjir dan tanah longsor di berbagai lokasi hingga gelombang tinggi yang memicu banjir rob.

"Pada Hari Sabtu, 31 Desember 2022 telah terjadi hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan beberapa kejadian bencana tanah longsor, banjir, serta gelombang tinggi yang menyebabkan banjir rob di Kota Semarang," demikian keterangan tertulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (31/12).

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Semarang melaporkan setidaknya 27 titik banjir dengan ketinggian air mulai 20-75 centimeter. Mereka juga melaporkan jebolnya talud sungai Plumbon sekitar 4 meter.

BACA JUGA : Warga di Semarang Belum Mau Mengungsi Meskipun Rumah Sudah...

Selain itu, BPBD melaporkan tanah longsor di 19 titik, di antaranya daerah Candi Pawon Selatan, Kelurahan Sadeng, Ngemplak Simongan.

Selanjutnya, BPBD mencatat gelombang tinggi yang menyebabkan banjir rob. Akibatnya 15 rumah yang terdampak dengan tiga di antaranya roboh.

"Rob menyebabkan tanggul jebol di Marina Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat. Ada sembilan titik tanggul yang jebol, lalu terdampak sementara diungsikan dengan total 12 KK atau 32 jiwa. Sementara untuk listrik sudah aman," ujar BPBD.

BACA JUGA : Hujan Deras di Semarang Buat Stasiun Tawang Kebanjiran

BPBD mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan, di antaranya mendirikan dapur umum di Balaikota Semarang, melakukan koordinasi lanjutan dengan instansi terkait.

Di samping itu, ada upaya penutupan talud yang ambrol di Marina dengan total yang jebol sembilan titik, serta melakukan evakuasi warga yang masih ada di area sekitar komplek Marina.

BPBD juga mengakui terdapat sejumlah kendala. Pertama, keterbatasan jumlah personel yang mengakibatkan lambatnya pengerjaan talud sementara. Kedua, tingginya air mempersulit akses masuk ke lokasi talud yang ambrol. Ketiga, banyaknya titik lokasi kejadian menyebabkan lalu lintas macet.(lal)