Turunkan Kasus Stunting untuk Pacu Peningkatan IPM di Jatim
Prevalensi stunting di Jawa Timur berada di angka 19 persen. Intervensi gizi secara masif ditekankan untuk mengatasi gizi buruk yang ditargetkan bisa berkurang hingga 14 persen. Mengingat pemenuhan gizi yang baik sangat berperan penting dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim.
NUSADAILY.COM-KOTA BATU– Prevalensi stunting di Jawa Timur berada di angka 19 persen. Intervensi gizi secara masif ditekankan untuk mengatasi gizi buruk yang ditargetkan bisa berkurang hingga 14 persen. Mengingat pemenuhan gizi yang baik sangat berperan penting dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim.
Hal itu ditegaskan, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Graha Amarilis dan gedung Instalasi Gizi di RSUD Karsa Husada Kota Batu (Sabtu, 25/3). Keduanya merupakan fasilitas baru penunjang layanan kesehatan yang dimiliki rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.
Hadirnya fasilitas layanan baru itu yakni Instalasi Gizi dapat berkontribusi mengurangi angka stunting, terutama di Kota Batu. Prevalensi stunting di Kota Batu berada di angka 13 persen.
"Kami berupaya agar kasus stunting di kabupaten/kota se Jatim bisa berkurang. Agar pembangunan di Jatim disertai pula dengan peningkatan IPM. Maka, perlu didorong pula suatu layanan kesehatan yang berkualitas dan merata," papar Khofifah.
Ia menuturkan, pada tahun 2022 Pemprov Jatim memberi mandat Dinkes Jatim untuk menerjunkan Tim Kesehatan ke wilayah kepulauan Madura. Serta dibantu pula IKA UNAIR. Hal ini guna menggenjot pemerataan kualitas layanan kesehatan.
"Artinya pemerataan dan kualitas layanan kesehatan sangat penting. Harapan kami, pembangunan di Jatim diikuti peningkatan IPM sehingga memiliki daya saing," ujar dia.
Peningkatan kualitas layanan kesehatan menjadi perhatian Pemprov Jatim. Sehingga masyarakat mendapat pelayanan kesehatan lebih nyaman dan komprehensif. Serta memberikan akses layanan lebih cepat agar meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Jatim.
"Kami bersama-sama berupaya meningkatkan kualitas layanan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang berada dalam pengelolaan Pemprov Jatim. Tentu disertai peningkatan kualitas layanan oleh seluruh tim medis dan paramedis di RSUD Karsa Husada," tandas dia.
Sementara itu, Dirut RSUD Karsa Husada Kota Batu, Muhammad Rizal menuturkan, Gubernur Jatim memberikan perhatian luar biasa bagi RSUD Karsa Husada. Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kota Batu dan wilayah Malang Barat.
"Kami secara bertahap terus memperbaiki penampilan rumah sakit dan meningkatkan mutu kualitas pelayanan. Melalui pembangunan dan pemenuhan layanan Graha Amarilis dan gedung Instalasi Gizi," ujar Rizal.
menyebutkan, sejumlah fasilitas di Graha Amarilis diantaranya seperti fasilitas VIP, VVIP, polis estetika, poli eksekutif dan poli akupuntur. Dengan total luas area seluas 6.404 meter persegi.
"Pembangunan Graha Amarilis ini dilakukan tiga tahap selama tiga tahun. Mulai tahun 2019 hingga 2022 dengan total anggaran Rp70 miliar," bebernya.
Kemudian untuk layanan Instalasi Gizi, dibangun di atas lahan seluas 308 meter persegi. Dibangun dengan menggunakan anggaran sebesar Rp2 miliar. Didalamnya terdapat sejumlah fasilitas, seperti penerimaan bahan makanan, dapur susu, dapur snack dan lain sebagainya.
"Untuk gedung instalasi gizi, Semoga akan terus berkembang lebih baik lagi. Sehingga dapat menjadi instalasi dapur yang advance, higenis dan steril. Sehingga dapat memberikan dampak gizi yang baik untuk masyarakat Kota Batu, Malang Barat dan sekitarnya," ujar Rizal. (oer)