TOP! Putin Diprediksi Menang Lagi dalam Pemilu Rusia

Hasil pemilu tersebut menjadikan Putin akan menjadi Presiden Rusia lagi hingga setidaknya 2030 mendatang, ketika dia berusia 77 tahun.

Mar 18, 2024 - 07:34
TOP! Putin Diprediksi Menang Lagi dalam Pemilu Rusia

NUSADAILY.CO.ID – MOSKOW – Vladimir Putin yang sudah menduduki jabatannya selama 25 tahun, digadang-gadang bakal mengamankan lagi kursi usai meraih suara terbanyak dalam pemilu Rusia 2024.

Dengan lebih dari 50 persen suara yang telah dihitung, Komisi Pusat Pemilu Rusia (CEC) memaparkan Putin meraih 87,3 persen suara.

Hasil pemilu tersebut menjadikan Putin akan menjadi Presiden Rusia lagi hingga setidaknya 2030 mendatang, ketika dia berusia 77 tahun.

Putin pun menjadi pemimpin Rusia yang paling lama berkuasa setelah diktator Uni Soviet Joseph Stalin.

Kemenangan Putin di pemilu Rusia 2024 ini pun menjadikannya berhasil menjabat sebagai penguasa selama tiga dekade berturut-turut.

Dikutip CNN, beberapa negara, pengamat, hingga analis politik internasional, menilai pemilu Rusia 2024 ini sebagai pemilu semu.

Sebab, Putin hanya dihadapkan dengan tiga pesaing calon presiden dan semuanya sangat pro-Kremlin.

Sementara itu, sebagian besar tokoh oposisi Putin dibungkam, dilarang ikut mencalonkan diri di pemilu, dipenjara, hingga tewas.

Dalam pidatonya pada Minggu (17/3), Putin mengatakan hasil pemilu Rusia 2024 menggambarkan bagaimana warganya masih mempercayai kepemimpinannya selama ini.

"Saya ingin berterima kasih kepada Anda semua, seluruh penduduk negara ini, terkait dukungan dan kepercayaan selama ini," kata Putin dalam jumpa pers di markas kampanyenya di Moskow seperti dikutip AFP.

Putin juga menyinggung sejumlah protes yang pecah di Rusia menentang gelaran pemilu yang dianggap palsu.

Putin mengatakan akan mengambil langkah hukum terhadap orang-orang yang merusak surat suara pemilu.

"Orang-orang yang merusak surat suara mereka... Orang-orang seperti ini harus ditangani," kata Putin.

Pernyataan itu diutarakan Putin menyusul pihak oposisi yang sebelumnya menyerukan kepada warga Rusia untuk datang ke tempat pemungutan suara dan merusak surat suara sebagai bentuk protes.

Demonstrasi juga sempat pecah di beberapa titik hingga berakhir dengan penangkapan warga.

Meski begitu, Putin menyebut seluruh protes itu tidak memiliki dampak terhadap gelaran pemilu dan pemerintah.(han)