Soal Menag Bilang Yang Pilih Amin Bid’ah, Ahmad Ali: ‘Jangan Karena Benci Berperilaku Tak Adil

Dia pun meminta jangan karena membenci seseorang sehingga berlaku tidak adil. "Yang waras selalu menerima hal-hal yang kita anggap tidak waras lah. Jangan lah karena kebencian seseorang membuat berlaku tidak adil," tuturnya.

Sep 14, 2023 - 14:19
Soal Menag Bilang Yang Pilih Amin Bid’ah, Ahmad Ali: ‘Jangan Karena Benci Berperilaku Tak Adil

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Waketum Partai NasDem Ahmad Ali merespons candaan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jika memilih AMIN berarti Bid’ah.

Ali mengatakan AMIN memang bukan untuk dipilih, melainkan diucapkan.

"Kalau mendukung amin itu memang bid’ah, karena amin itu diucapkan diujung doa, dia bukan dipilih, bukan didukung, itu diucapkan. Jadi wajib untuk semua muslim mengucapkan amin," kata Ahmad Ali di DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

"Jadi kalau kemudian mengatakan mendukung amin itu bid’ah sepakat itu, karena amin itu bukan didukung, tapi diucapkan," sambungnya.

Ketika ditanya apakah NasDem menerima candaan itu, Mad Ali mengatakan jika yang waras akan menerima hal-hal yang tidak waras.

Dia pun meminta jangan karena membenci seseorang sehingga berlaku tidak adil.

"Yang waras selalu menerima hal-hal yang kita anggap tidak waras lah. Jangan lah karena kebencian seseorang membuat berlaku tidak adil," tuturnya.

Sementara itu, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid mengaku belum mendengar pernyataan tersebut. Meski begitu, dia mengatakan hal itu akan dikembalikan kepada masyarakat.

"Rakyat kita sudah cerdas kok, AMIN Anies-Muhamin kaya apa dan sebagainya ya kita alhamdulillah ya, mau dibilang apa itu apa, tapi intinya kembalikan kepada rakyat, rakyat sudah cerdas, nggak perlu khawatir kalau ada pernyataan itu," ungkapnya.

Menurutnya, biarkan rakyat yang menilai candaan dari Menag itu. "Kalau menurut rakyat gimana kalau ada pejabat seperti itu, rakyat aja yang menilai serahkan kepada rakyat," tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melontarkan candaan soal pasangan bacapres-capres Amin.

Akronim tersebut dipakai oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dia menyebut yang memilih Amin berarti Bid’ah.

Hal itu dikatakan Yaqut saat membuka orientasi PPPK Kemenag RI di Surabaya.

Awalnya, dia melempar candaan kepada Kepala Balitbang Diklat Kemenag Prof Amin Suyitno. Setelah itu, Yaqut menyinggung soal Amin yang sedang ramai.

"Prof Amin Suyitno, ini aminnya tambahan atau sudah lama pak?

Karena lagi ramai ini amin-amin, lagi ramai," kata Yaqut di sela-sela sambutannya di Diklat Keagamaan Surabaya dilansir detikJatim, Rabu (13/9).

Ia melanjutkan candanya tentang nama Amin. Lalu, bertanya apakah nama Amin terkait dengan Anies-Cak Imin?

"Saya nggak tahu ya, saya curiga, biasanya panggil Pak Yitno, bukan Amin Suyitno. Jangan-jangan ada capres singkatannya amin," ujarnya.(han)