Situasi Myanmar Semakin Buruk, Presiden Jokowi Sampaikan Kekecewaannya

Presiden Joko Widodo menyampaikan kekecewaannya atas situasi di Myanmar yang semakin memburuk. Hal itu dia sampaikan di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Kamboja.

Nov 26, 2022 - 17:35

NUSADAILY.COM- JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan kekecewaannya atas situasi di Myanmar yang semakin memburuk. Hal itu dia sampaikan di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Kamboja. Jokowi kembali menyerukan agar kekerasan di Myanmar dihentikan.

Dilansir dari detikcom, Jokowi menyampaikan pernyataan itu pada sesi retreat KTT ASEAN Ke-41 yang secara khusus membahas implementasi 5-point consensus (5PC) di Myanmar di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat (11/11/2022). Jokowi mengatakan penerapan 5PC itu sebagai upaya membantu Myanmar keluar dari krisis politik.

"Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," ucap Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Kedua, Jokowi mempertegas seruan penghentian kekerasan agar segera tercipta kondisi kondusif di Myanmar.

"Ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, bantuan kemanusiaan untuk mendukung ­life-sustaining menjadi lebih penting artinya saat ini. Poin keempat yang disampaikan Jokowi yaitu keputusan non-political representation dari Myanmar juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.

"Kelima, engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka ASEAN akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC," ucap Jokowi.

Hal keenam menurut Jokowi yaitu untuk menghormati prinsip non-interference maka ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.

"Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya," pungkas Jokowi.

Jokowi kecewa atas situasi di Myanmar yang semakin buruk. Jokowi menyatakan tak ada progres signifikan dari implementasi 5-point consensus (5PC) oleh junta militer Myanmar.

"Indonesia sangat kecewa dengan situasi Myanmar yang semakin buruk, tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5PC sekaligus kita tidak melihat adanya komitmen dari junta militer untuk mengiplementasikannya," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (11/11).

Jokowi mengatakan situasi di Myanmar tidak boleh mengganggu perjalanan dan kerja sama ASEAN.

"Indonesia mempertegas posisinya untuk tidak memperbolehkan non-political representation dalam KTT ASEAN dan pertemuan tingkat menteri luar negeri. Indonesia juga mengusulkan hal serupa diberlakukan di luar pertemuan tingkat menteri luar negeri," ungkap Jokowi.

Indonesia, menurut Jokowi, tetap berkomitmen akan terus memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar. Indonesia juga mendorong ASEAN untuk segera melakukan engagement dengan seluruh stakeholders di Myanmar dan melakukan dialog.(*)