Seorang Profesor di AS Dipecat Usai Menampilkan Lukisan Nabi Muhammad

Kepada The New York Times, Lopez Prater mengatakan dia telah memberitahu muridnya akan menunjukkan potret Nabi Muhammad selama kelas. Dia bahkan sudah memberikan pemberitahuan dalam silabusnya.

Jan 20, 2023 - 20:59
Seorang Profesor di AS Dipecat Usai Menampilkan Lukisan Nabi Muhammad
Ilustrasi. Profesor di Hamline University dipecat gegara lukis Nabi Muhammad. (iStockphoto/1001nights)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Profesor di Amerika Serikat dipecat dari universitas setelah menampilkan lukisan Nabi Muhammad.

Diberitakan The Times of Israel, Erika Lopez Prater, seorang asisten profesor di Hamline University di Minnesota, membuat murka mahasiswa muslim ketika menampilkan potret Nabi Muhammad berusia dua abad selama kelas sejarah seni Oktober lalu.

Kepada The New York Times, Lopez Prater mengatakan dia telah memberitahu muridnya akan menunjukkan potret Nabi Muhammad selama kelas. Dia bahkan sudah memberikan pemberitahuan dalam silabusnya.

Meski begitu, satu menit sebelum dia menunjukkan lukisan Nabi abad ke-14 tersebut, setidaknya satu mahasiswa Muslim di kelas itu mengajukan keluhan.

BACA JUGA : Dikritik, Arab Saudi Bolehkan Perayaan Hallowen Tapi Larang...

Lopez Prater sendiri telah meminta maaf atas aksinya itu melalui surel. Namun pihak universitas memutuskan untuk memberhentikan dia.

Para pejabat universitas berpandangan bahwa penayangan gambar tersebut "tidak sopan dan Islamofobia", demikian laporan The Oracle, dikutip dari The Times of Israel.

Pemecatan itu pun membuat sekitar 2 ribu mahasiswa universitas tersebut saling berdebat. Mereka mempertanyakan kebebasan berbicara, kebebasan akademik, hingga keyakinan Muslim yang menilai bahwa menampilkan gambar Nabi Muhammad adalah penistaan.

Foundation for Individual Rights and Expression (FIRE) menyatakan bahwa Presiden Hamline University, Fayneese Miller, telah melanggar "komitmennya sendiri terhadap kebebasan akademik dan kebebasan berekspresi."

"Jika Hamline benar-benar berkomitmen pada kebebasan akademik, ia tidak akan mengambil tindakan merugikan terhadap fakultas karena menampilkan materi yang relevan secara pedagogis di kelas mereka, terlepas dari apakah itu menyinggung siswa tertentu," tulis FIRE.

Aliansi Kebebasan Akademik dan PEN America juga mengkritik universitas karena memecat Lopez Prater.

BACA JUGA : Kaya & bersedekah: Kisah Abdurahman Bin Auf. ra.

Menurut mereka, Lopez Prater sudah mengatakan kepada mahasiswa bahwa dia menunjukkan karya seni itu untuk melawan keyakinan bahwa Islam melarang penggambaran figuratif dari tokoh suci.

"Sementara banyak budaya Islam sangat menentang praktik ini, saya ingin mengingatkan Anda bahwa tidak ada satupun budaya Islam yang monoteis," kata Lopez Prater seperti dikutip surat kabar mahasiswa tersebut.

Dalam ajaran Islam, wajah Nabi Muhammad memang tidak pernah ditampilkan, bahkan dilarang, demi menghindari pengultusan dan pemujaan terhadap figur yang bersangkutan.

Larangan itu juga dilakukan guna menghindari pelecehan dari gambar-gambar yang tak semestinya maupun potensi seperti mudah diinjak, dinodai, dan sebagainya.(lal)