Sejarah Kelam Tragedi Sinila Tewaskan 149 Jiwa, Korban Selamat Ceritakan Efek Menghirup Gas Beracun Kawah Timbang Dieng

Saat itu 147 warga Desa Kepucukan tewas akibat gas yang disebut tanpa warna dan bau tersebut. Selain itu juga ada dua relawan yang ikut tewas karena menghirup gas itu saat mereka hendak menolong korban.

Jan 23, 2023 - 18:33
Sejarah Kelam Tragedi Sinila Tewaskan 149 Jiwa, Korban Selamat Ceritakan Efek Menghirup Gas Beracun Kawah Timbang Dieng
Prasasti yang mencatat bencana di dataran tinggi Dieng, termasuk Tragedi Sinila pada 1979. Foto: Uje Hartono/detikJateng

NUSADAILY.COM – BANJARNEGARA - Sejarah kelam bencana akibat gas beracun (CO2) dari Kawah Timbang di dataran tinggi Dieng pernah terjadi pada 1979 silam. Bencana yang dikenal dengan sebutan Tragedi Sinila itu menewaskan 149 jiwa. Bagaimana efeknya jika menghirup gas itu? Begini penjelasannya.

Kepala Desa terakhir Desa Kepucukan, Sutikno, mengatakan korban yang sebagian besar warga Desa Kepucukan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, itu awalnya mencoba menyelamatkan diri dari erupsi Kawah Sinila. Namun sebagian warga itu justru menghirup gas beracun yang keluar dari Kawah Timbang.

BACA JUGA : Pegunungan Dieng Berstatus Waspada, Warga Diminta Berhati-hati...

Saat itu 147 warga Desa Kepucukan tewas akibat gas yang disebut tanpa warna dan bau tersebut. Selain itu juga ada dua relawan yang ikut tewas karena menghirup gas itu saat mereka hendak menolong korban.

"Korban yang dari warga Desa Kepucukan ada 147 orang. Ditambah dua orang relawan yang mau menolong, yakni guru dan seorang sopir," kata Sutikno, Minggu (22/1/2023).

Sutikno menjelaskan saat itu ada salah satu warga yang berhasil selamat meski sempat menghirup gas beracun tersebut.

"Ada satu warga yang sempat menghirup gas beracun, sudah mau pingsan. Tetapi bisa diselamatkan, ditarik oleh warga lainnya," Sutikno mengenangkan.

Sutikno mengaku sempat menanyakan kepada korban selamat tersebut. Korban itu mengatakan bahwa saat itu hidungnya terasa panas, pandangannya kabur, dan kepalanya pusing.

BACA JUGA : Ungkap Ingin Mundur dari Dunia Hiburan, Devano Danendra Muncul untuk Pertama Kalinya

"Kebetulan saat ini orang itu sudah meninggal dunia. Tetapi saya sempat bertanya, kata dia hidung panas, mata kabur, kepala pusing," ungkap Sutikno yang kini aktif sebagai relawan SAR, dilansir dari detik.com

Sedangkan pada korban yang ditemukan tewas, kata Sutikno, pori-pori kulit mereka diketahui mengeluarkan darah.

"Yang ditemukan sudah meninggal dunia saat itu keluar darah dari pori-porinya," terangnya.

Saat ini gunung api Dieng masih berstatus waspada. Sutikno mengingatkan kepada warga dan petani sekitar Kawah Timbang untuk mematuhi larangan mendekat ke kawah. Terlebih saat cuaca mendung atau pagi dan sore hari.

"Karena ini gasnya kan tidak kelihatan. Saran saya, terutama yang bertani di area Timbang, minimal jarak dengan titik kawah setengah kilometer harus ditaati. Terus juga diperhatikan kalau kabut dan hujan CO2 tidak bisa menguap mengalir ke bawah," jelasnya. (ros)