Sejarah Jalan Raya Pantura, Apakah Sebangun dengan Jalan Raya Pos Daendels?

Dikutip dari buku Dua Abad Jalan Raya Pantura: Sejak Era Kerajaan Mataram Islam hingga Orde Baru karya Endah Sri Hartatik, tulisan seorang antropolog menjabarkan Pantura sebagai suatu wilayah yang dihuni masyarakat pantai dan sebagian petani sawah yang mempunyai karakteristik berbeda dengan masyarakat pedalaman.

Apr 11, 2024 - 08:57
Sejarah Jalan Raya Pantura, Apakah Sebangun dengan Jalan Raya Pos Daendels?
Foto: ANTARA

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pentingnya kehadiran jalan raya di Pulau Jawa terutama jawa bagian utara, (Pantura) secara historis telah dimulai sejak masa era Mataram, Hindia Belanda, hingga Indonesia merdeka.

Sebelum beroperasinya Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura menjadi jalur utama penghubung DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pantura pun merupakan jalur legendaris para pemudik setiap datangnya musim liburan Hari Raya Idul Fitri. Tentu saja dengan kemacetan yang selalu menarik perhatian media massa untuk diliput.

Jalan raya tersebut memiliki sejarahnya sendiri. Dikutip dari buku Dua Abad Jalan Raya Pantura: Sejak Era Kerajaan Mataram Islam hingga Orde Baru karya Endah Sri Hartatik, tulisan seorang antropolog menjabarkan Pantura sebagai suatu wilayah yang dihuni masyarakat pantai dan sebagian petani sawah yang mempunyai karakteristik berbeda dengan masyarakat pedalaman.

Tak diketahui persisnya kapan istilah Pantura pertama kali muncul, tetapi istilah ini jadi wacana di media pada penghujung tahun 1980-an.

Saat itu istilah Pantura merujuk pada kawasan yang cukup menarik di antara cerita mengenai Pulau Jawa. Surat kabar Kedaulatan Rakyat mengklasifikasikan Semarang, Rembang, Pati, Kudus, Kendal, hingga Brebes sebagai Pantai Utara Jawa dalam berita-berita yang mereka muat.

Pantura dianggap sebagai magnet ekonomi lantaran menjadi urat nadi transportasi orang, barang, dan jasa untuk kota-kota yang ada di sepanjang Pantai Utara Jawa dan menghubungkan wilayah pedalaman dengan pelabuhan.

Tak Sama dengan Jalan Raya Daendels

Meski Jalan Raya Pantura melahirkan anggapan bahwa jalur tersebut sama dengan Jalan Raya Pos yang dibangun Daendels pada dasawarsa pertama abad XIX.

Jalan ini merupakan entitas yang terhubung dari Anyer sampai Panarukan. Padahal realitasnya Jalan Raya Daendels tak semuanya melalui Pantura Jawa.

Sebagian Jalan Raya Daendels melalui pedalaman Jawa Barat, antara lain melalui Depok, Bogor, Bandung, dan Sumedang. Maka dari itu jalan ini tidak dapat disebut sebagai satu kesatuan unit transportasi darat di Pantura.

Jalan Raya Pantura mempunyai kesatuan transportasi dengan akar historis yang tersendiri. Jalan Raya Pantura Jawa Tengah salah satunya, memiliki akar historis jauh sebelum pembangunan Jalan Raya Pos Daendels.

Abad 20 adalah periode penting dalam kajian Jalan Pantura. Pasalnya saat itu terjadi modernisasi transportasi darat dengan adanya kendaraan bermotor di Pulau Jawa.

Hadirnya kendaraan bermotor berupa auto mobil, sepeda motor, bus, dan truk menjadikan dinamika sosial dan ekonomi Jalan Pantura Jawa lebih pesat.

Khususnya Jalan Raya Pantura Jawa Tengah mempunyai arti penting dalam hal ini lantaran jadi simpul pengait antara Jawa Timur serta Jawa Barat dan DKI Jakarta.(han)