Saling Tuding Sopir Audi A8 dengan Polisi soal Pelaku Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan dari rekaman CCTV, semuanya mengarah kepada kendaraan sedan hitam merk Audi jenis A8. "Kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang masuk ke dalam rombongan pengawalan dalam artian bukan dalam rombongan inti dan memaksa masuk ke dalam rombongan pengawalan, dan kami pastikan mobil tersebut bukan rangkaian dari pengawalan tetapi mobil yang ikut masuk ke dalam rombongan," kata Doni.

Jan 29, 2023 - 14:57
Saling Tuding Sopir Audi A8 dengan Polisi soal Pelaku Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur
Ilustrasi Tabrak Lari

NUSADAILY.COM – CIANJUR – Selvi Amalia Nuraeni (19), mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (FH Unsur), meninggal dunia akibat menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Kabupaten Cianjur, pada Jumat (20/1).

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menjelaskan penanganan kasus tabrak lari yang terjadi di Kampung Sabandar Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur tersebut, hingga kini terus berjalan.

"Kami dari Polres Cianjur berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini, kami sudah melaksanakan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi dan juga mengumpulkan barang bukti," kata Doni dalam jumpa pers di Mapolres Cianjur, Rabu (25/1).

Doni menyebut pihaknya sudah membentuk tim khusus gabungan dari Sat Reskrim Polres Cianjur dan Unit Gakkum Sat Lantas Polres Cianjur.

Tabrak lari ini terjadi saat motor Honda Beat yang dikendarai Selvi Amalia Nuraini melaju dari arah Bandung menuju Cianjur. Sewaktu menempuh jalan lurus, terjadi tabrakan antara kendaraan angkot yang melaju searah di depannya.

Motor Selvi jatuh ke sebelah kiri jalan dan korban ke sisi kanan namun masih tetap di dalam jalur jalan.

"Pada saat bersamaan melintas kendaraan yang diduga menjadi penyebab kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia yaitu kendaraan yang masih kami dalami pemiliknya," ucap Doni.

"Luka di kepala ini yang menyebabkan korban meninggal dunia, meskipun korban pada saat itu menggunakan helm karena pada saat ditemukan di TKP, korban masih dalam kondisi helm terpakai dan terkunci," ujar Doni.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan dari rekaman CCTV, semuanya mengarah kepada kendaraan sedan hitam merk Audi jenis A8.

"Kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang masuk ke dalam rombongan pengawalan dalam artian bukan dalam rombongan inti dan memaksa masuk ke dalam rombongan pengawalan, dan kami pastikan mobil tersebut bukan rangkaian dari pengawalan tetapi mobil yang ikut masuk ke dalam rombongan," kata Doni.

Kendati begitu, Doni memastikan kecelakaan ini merupakan tabrak lari. Namun, polisi telah mengantongi ciri-ciri mobil yang menabrak mahasiswi FH Unsur itu.

"Kalau jenis mobil, warna, ciri-ciri kendaraannya sudah diketahui. Mohon doanya mudah-mudahan bisa segera kita ungkap karena ini sudah ada titik terang jenis kendaraan dan ciri-ciri penyebab laka yang sudah kita ketahui," cetusnya.

Sopir Audi A8 Membatantah Polisi

Sementara, Sugeng (43), sopir Audi A8 membantah dirinya merupakan pelaku insiden tabrak lari yang merenggut nyawa Selvi, saat menggelar jumpa pers.

Sugeng menjelaskan, setelah Silvi terjatuh, ia menyebut sejumlah orang mengejarnya, ia pun menepi dan turun dari mobil. Sugeng mengaku orang-orang itu lebih dulu menuduh Sugeng telah melakukan tabrak lari.

Sugeng pun mengajak orang tersebut untuk memeriksa apakah terdapat lecet pada mobilnya sebagai bukti dirinya telah menabrak, dan hasilnya nihil.

"Saya kooperatif, saya berhenti ke pinggir saya pinggirkan mobil, saya refleks ambilkan HP, saya video. Saya turun dari kendaraan, orang tersebut langsung marah-marah dan menuduh sayalah pelakunya. 'itu pak helmnya hancur, bapak harus tanggung jawab'," kata Sugeng mengutip detik.com, Sabtu (28/1).

Namun setelah dicek, kata dia, tidak ada lecet satu pun sehingga yang dituduhkan itu semua tidak benar.

"Semua dicek pak, tidak ada lecet, penyok, dikelilingi mobil itu, tidak ada sedikit pun, yang dituduhkan itu semua tidak benar," kata Sugeng.

Minta Maaf
Setelah melakukan pengecekan, Sugeng mengaku orang yang menuduh itu pun meminta maaf dan mempersilahkan Sugeng melanjutkan perjalanannya.

"Akhirnya yang mengejar ini, meminta maaf, 'maaf pak saya salah paham, saya salah kejar mobil, silahkan lanjutkan perjalanan'. Karena saya tidak merasa menabrak, saya berjalan seperti biasa," kata dia.

Dalam video tersebut, ia juga menjelaskan kronologi kejadian. Pada awalnya, ia mengaku, Sugeng melihat Selvi yang mengendarai motor oleng.

Melihat itu, ia pun spontan menurunkan kecepatannya sembari menepi ke kiri, sementara mobil di belakangnya pun langsung menyalip Sugeng.

"Begitu mendekati TKP, saya jarak dua mobil di depan saya, saya melihat perempuan pakai motor sudah oleng, seperti mungkin entah bagaimana oleng seperti mau jatuh. Dalam hitungan detik, karena jarak sudah dekat, ini jarak saya terhalang dua mobil, saya spontan ke kiri, kendaraan saya menghindar," ujar Sugeng.

"Di belakang saya langsung melaju tanpa berhenti, saya mau memelankan kendaraan karena terdengar suara," tambahnya.

Selain itu, Sugeng pun mengaku ia yang masuk ke dalam iring-iringan itu dilakukan dengan sepengetahuan atasannya yang saat itu duduk di belakang kemudi.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memberikan atensi khusus terkait kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Selvi ini.

Listyo merespons unggahan di media sosial yang menyebutkan Selvi diduga tewas usai tertabrak mobil milik rombongan pejabat teras kepolisian yang sedang melintas dari arah Jakarta.(han)