Romo Benny : Orang Mencintai Tuhan akan Cinta Pancasila

Staf khusus Badan Pembinaan Ideologis Pancasila ( BPIP) Antonius Benny Susatyo saat hadir dalam acara FGD Program Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila di Provinsi Bali Kamis (2/3/2023).

Mar 2, 2023 - 22:31
Romo Benny : Orang Mencintai Tuhan akan Cinta Pancasila
Staf khusus Badan Pembinaan Ideologis Pancasila ( BPIP) Antonius Benny Susatyo saat hadir dalam acara FGD Program Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila di Provinsi Bali Kamis (2/3/2023).

NUSADAILY. COM - JAKARTA - Staf khusus Badan Pembinaan Ideologis Pancasila ( BPIP) Antonius Benny Susatyo mengatakan orang yang

mencintai Tuhan, adalah mereka yang mengimani nilai ketuhanan Pancasila. Selain itu mereka juga memanusiakan manusia, serta mengakui bahwa semua manusia adalah ciptaan Tuhan YME. 

"Itulah  yang harusnya menjadi nilai dasar setiap manusia Indonesia," kata Rohaniawan yang kerap disapa Romo  Benny saat berbicara dalam a ara Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan Program Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila di Provinsi Bali Kamis (2/3/2023). 

Ia juga tidak memungkiri adanya ragam persoalan bangsa ini , tentang pengertian Pancasila. Dimana kata Romo Benny di jaman era reformasi Pancasila hanya menjadi slogan saja.

" Tentunya hal itu dibuktikan dengan dihapusnya pendidikan Pancasila.Karena pada saat itu kita concern dengan perubahan politik, transisi politik. sehingga Intoleransi itu muncul," jelasnya. 

Menurutnya, Reformasi membuka informasi, akan tetapi menggerogoti Pancasila, seolah-olah Pancasila produk rezim.Oleh karena itu, ia menggarisbawahi memaknaimisi Pancasila harus melalui aspek pendidikan. 

Misalnya, lanjut Romo Benny anak-anak harus diajarkan semua sejarah. Karena pembentukan Pancasila dari pendirian Boedi Oetomo, dan Sumpah Pemuda.

"Bahkan juga sampai ditetapkannya Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945, oleh karenanya itu harus dijelaskan agar dimengerti anak-anak, sehingga mereka mengenal Pancasila, bukan sekedar dihafalkan," tukasnya. 

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya dalam sambutannya menjelaskan kenapa Bali menjadi tempat digelarnya FGD. Dia menyebut Provinsi ini menjadi daerah percontohan inklusivitas.

Seperti yang ada di desa Bengkala Buleleng Bali, dikatakan Wisnu di wilayah itu beberapa masyarakatnya memiliki kebutuhan khusus, dan masyarakat yang hidup berdampingan serta beradaptasi dengan keadaan tersebut. 

"Desa Bengkala dapat menjadi tempat belajar bagaimana bangsa Indonesia hidup bersama-sama, walau berbeda, baik dari segi SARA ataupun juga kemampuan panca indera. Nilai-nilai yang ditemukan dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk hidup harmonis," ungkapnya. 

Siiketahui, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), melalui Direktorat Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Program Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila di Provinsi Bali. Kamis (2/3/2023). 

Acara ini diadakan, sebagai persiapan penerapan buku bahan ajar pendidikan Pancasila di tingkat PAUD sampai SMA yang direncanakan dijalankan pada tahun ajaran 2023/2024. 

Hadir dalam kesempatan itu Wisnu Bawa Tenaya (Sekretaris Dewan Pengarah BPIP), Antonius Benny Susetyo (Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP), Irene Camelyn Sinaga (Direktur Pengkajian Implementasi PIP BPIP), Ngatawi Al-Zastrow (Budayawan), Idris Hemay (Direktur CSRC), Gabungan Pengajar Mata Ajar Kewarganegaraan, serta perwakilan dari Pemerintah Daerah Provinsi Bali, terutama dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali, serta jajaran pejabat dan staf, baik dari BPIP dan Pemda Bali. (sir)