Robot Tempur Dikerahkan Rusia Untuk Hancurkan Tank Milik Ukraina

Pada Rabu, (25/1/2023) Amerika Serikat (AS) dan Jerman mengumumkan bahwa mereka siap untuk menyediakan tank M1 Abrams dan Leopard 2 untuk membantu Ukraina menghadapi Rusia dalam beberapa bulan mendatang. Keputusan itu diambil saat Rusia melanjutkan operasi militer khususnya di Ukraina.

Jan 27, 2023 - 22:21
Robot Tempur Dikerahkan Rusia Untuk Hancurkan Tank Milik Ukraina
Robot tempur Rusia, Marker. (Foto: Sputnik)

NUSADAILY.COM - MOSKOW – Rusia meluncurkan robot tempur untuk menghancurkan tank-tank yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, demikian diungkapkan pejabat negara itu.

Pada Rabu, (25/1/2023) Amerika Serikat (AS) dan Jerman mengumumkan bahwa mereka siap untuk menyediakan tank M1 Abrams dan Leopard 2 untuk membantu Ukraina menghadapi Rusia dalam beberapa bulan mendatang. Keputusan itu diambil saat Rusia melanjutkan operasi militer khususnya di Ukraina.

Terkait langkah tersebut Dmitry Rogozin, mantan direktur jenderal badan antariksa federal Rusia Roscosmos, mengatakan bahwa versi serang dari robot Marker buatan Rusia akan mampu menghantam tank-tank tempur utama AS dan Jerman yang dikirim ke Ukraina

Dia menjelaskan bahwa sistem kontrol Marker menampilkan katalog elektronik dengan gambar target dalam jarak yang terlihat dan mode inframerah. Ini membantu Marker secara otomatis mendeteksi perangkat keras militer musuh.

“Misalnya, segera setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan dilengkapi dengan gambar elektronik yang sesuai untuk mendeteksi dan menghancurkan tank AS dan Jerman dengan peluru kendali anti-tank,” kata Rogozin kepada Sputnik.

Ia mencontohkan Marker juga bisa memprioritaskan target musuh saat berada di garis depan.

Mantan kepala Roscosmos itu mengatakan bahwa pada Februari, empat robot Marker akan dikirim ke wilayah Donbass, di mana mereka diharapkan dapat segera beroperasi setelah melalui sejumlah pengujian.

Rogozin berbicara setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan keputusan Berlin untuk mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina, diikuti oleh Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bahwa Washington akan mengirimkan 31 tank Abrams ke Kiev.

Kedutaan Besar Rusia di Jerman memperingatkan bahwa “keputusan yang sangat berbahaya ini (oleh Berlin) menggeser konflik Ukraina ke tingkat kebuntuan yang baru.”

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa pasokan senjata ke Ukraina oleh negara-negara Barat membuktikan keterlibatan mereka secara langsung dan terus meningkat dalam konflik tersebut.

“Ada pernyataan konstan dari ibu kota Eropa dan dari Washington bahwa pengiriman berbagai sistem senjata, termasuk tank, ke Ukraina sama sekali tidak berarti keterlibatan negara-negara ini atau aliansi dalam permusuhan yang terjadi di Ukraina. Kami sangat tidak setuju dengan ini," tambah Peskov.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa AS dan sekutunya mengirimkan bantuan militer ke Kiev menambah memperpanjang konflik Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa negara-negara NATO "bermain api" dengan memasok senjata ke Kiev, dan setiap konvoi senjata ke Ukraina akan menjadi target yang sah bagi pasukan Rusia.

(roi)