Biden Sadar Respons Israel ke Gaza Berlebihan

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menganggap tanggapan militer Israel terhadap serangan Hamas 7 Oktober lalu 'berlebihan'. Ia baru menyadari hal tersebut setelah Israel tak henti-hentinya membombardir wilayah kantor Palestina tersebut.  

Feb 10, 2024 - 06:13
Biden Sadar Respons Israel ke Gaza Berlebihan

NUSADAILY.COM – WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menganggap tanggapan militer Israel terhadap serangan Hamas 7 Oktober lalu 'berlebihan'. Ia baru menyadari hal tersebut setelah Israel tak henti-hentinya membombardir wilayah kantor Palestina tersebut.

 

"Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, bahwa tindakan respons di Gaza, di Jalur Gaza, sudah berlebihan," ucap Biden kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari AFP, Jumat, 9 Februari 2024 yang dilansir melalui medcom.id.

 

Dukungan Amerika terhadap perang Israel terhadap kelompok militan Palestina telah memicu serangkaian serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut, serta kritik terhadap pemerintahan Biden di dalam dan luar negeri.

 

Pengeboman dan pengepungan selama berbulan-bulan telah memperdalam krisis kemanusiaan, terutama di Gaza selatan.

 

Namun, Biden membela diri dengan mengatakan, dia telah mendorong agar bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

 

Biden menambahkan, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi pada awalnya “tidak ingin membuka pintu untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.”

 

“Saya berbicara dengannya, saya meyakinkan dia untuk membukakan pintu gerbang. Saya berbicara dengan Bibi untuk membuka pintu bagi pihak Israel,” lanjut Biden, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 

“Saya telah berusaha sangat keras untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” serunya.

 

Serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

 

Israel berjanji untuk melenyapkan Hamas dan melancarkan serangan udara dan serangan darat yang telah menewaskan sedikitnya 27.840 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

 

Orang-orang bersenjata juga menyandera sekitar 250 orang. Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza, 29 di antaranya diyakini tewas.

 

Perang tersebut telah memicu peningkatan kekerasan di seluruh wilayah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dukungan Iran yang beroperasi dalam solidaritas dengan Hamas, sehingga memicu serangan balasan dari Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya.