Risma Tegaskan Untuk Menghilangkan Pasung di Indonesia

Sebanyak 51 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Indonesia yang menderita karena pasung, kini telah dibebaskan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos di daerah.

Dec 20, 2022 - 19:16
Risma Tegaskan Untuk Menghilangkan Pasung di Indonesia
Mensos Tri Rismaharinai (Foto : MPI/Istimewa)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Sebanyak 51 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Indonesia yang menderita karena pasung, kini telah dibebaskan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos di daerah.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, saat ini sudah tidak boleh ada pasung lagi di Indonesia.

"Jadi, kita memperingati Hari Disabilitas Internasional, bukan dengan perayaan. Sejak 3 Desember lalu, kita ada acara sampai dengan hari ini, dan berlanjut hingga HKSN, 20 Desember. Rangkaian itu kita buat untuk membantu saudara-saudara kita, para penyandang disabilitas," ujar Risma dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).

Risma pun mengutuk adanya kasus pasung di Indonesia. Nantinya, bila ditemui hal serupa, masyarakat bisa melaporkan ke pihak terkait agar mendapat akses ke layanan Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan (PBI-JK) untuk berobat.

"Tidak boleh lagi ada pasung di Indonesia. Kita bisa bantu, begitu ada indikasi itu, saya mohon kepada Kepala Daerah untuk mendata agar bisa mendapatkan akses PBI-JK, lalu mereka bisa ambil obatnya di Puskesmas. Jadi, tidak perlu dipasung," katanya.

Menurutnya, gangguan jiwa yang dialami orang-orang yang dipasung tersebut bisa disembuhkan dengan rutin minum obat. Tak jarang, mereka juga punya kemampuan tertentu dalam suatu hal.

"Hanya kadang, kita tidak memberi mereka kesempatan. Nah, ini saatnya, kita memberi kesempatan kepada mereka untuk berhasil dan sukses, sama dengan yang lain. Mereka punya hak yang sama dengan kita. Ke depan, kita harus pikirkan, mereka potensinya apa, dimana," bebernya.

Melalui upaya pembebasan pasung ini, lanjut Risma, pihaknya berharap, semua bisa mendukung para penyandang disabilitas di seluruh Indonesia untuk mampu dan berdaya mengakses apapun, mulai pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.

(roi)