Rezim Mullah Eksekusi Pengunjuk Rasa untuk Pertama Kalinya

Seorang pria telah dieksekusi di Iran karena diduga melukai seorang anggota milisi paramiliter selama protes seputar kematian Mahsa Amini. Nasibnya mengancam sebelas orang lainnya.

Dec 9, 2022 - 21:05
Rezim Mullah Eksekusi Pengunjuk Rasa untuk Pertama Kalinya
Pemicu demonstrasi adalah kematian pemuda Kurdi Mahsa Amini. Protes di negara itu kini telah berlangsung selama beberapa bulan, seperti di Teheran.

NUSADAILY.COM - TEHERAN - Seorang pria telah dieksekusi di Iran karena diduga melukai seorang anggota milisi paramiliter selama protes seputar kematian Mahsa Amini. Nasibnya mengancam sebelas orang lainnya.

Melanasir dari Blick.ch, di Iran hukuman mati pertama kali di lakukan karen adanya protes terhadap pemerintah di Teheran yang sudah berlangsung hampir 3 bulan lamanya.

Seperti yang diumumkan oleh otoritas kehakiman di situs webnya, seorang pria dieksekusi pada hari Kamis yang dikatakan telah melukai seorang anggota milisi paramiliter Basij selama blokade jalan di Teheran pada akhir September.

BACA JUGA : Ruang Pemakaman Kuno Ditemukan Secara Tidak Sengaja

Mohsen Shekari († 23) memblokir Sattar Khan Boulevard di Teheran pada 25 September dan menikam Basij, seorang milisi sukarelawan, di bahu kiri.

Schekari dilaporkan dijatuhi hukuman oleh pengadilan revolusioner di Teheran pada 1 November. Pada tanggal 20 November, Mahkamah Agung menolak banding tersebut, mengizinkan hukuman dilaksanakan. 

Menurut pengadilan, Shekari dinyatakan bersalah "membunuh, menyebarkan teror dan mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat dengan niat membunuh", setelah melawan dan mencabut senjatanya.

BACA JUGA : Perusahaan Real Estat Milik Trump Dinyatakan Bersalah Atas...

Iran telah diguncang oleh protes sejak kematian pemuda Kurdi Mahsa Amini († 22) pada 16 September. Dia meninggal tak lama setelah ditangkap oleh wakil regu karena jilbab yang dikenakan secara tidak benar. Aktivis menuduh polisi melecehkan wanita muda itu.

Teheran menggambarkan para demonstran sebagai "perusuh" dan menuduh Amerika Serikat, negara-negara barat lainnya, dan kelompok pengasingan Kurdi mendukung protes tersebut. Pengadilan Iran telah menghukum mati sebelas orang lainnya sehubungan dengan protes tersebut.(jrm2/lal)