Revitalisasi Pendidikan Vokasi, SMKPK Siap Jadi Game Changer

Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar Expo dan Expose SMKPK, pada 27-31 Oktober 2022, yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat, 28 Oktober 2022.

Nov 26, 2022 - 17:16

 NUSADAILY.COM – SURABAYA - SMK Pusat Keunggulan (SMKPK), program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu. Program unggulan Kemdikbud Ristek ini menargetkan lulusan sesuai tuntutan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja (Dudika).

Selain pilot projek SMKPK juga menjadi rujukan bagi SMK lain mendongkrak pendidikan vokasi, baik hard skill dan soft skill.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar Expo dan Expose SMKPK, pada 27-31 Oktober 2022, yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat, 28 Oktober 2022. 

BACA JUGA: Ridwan Hisjam DPR RI : Bahaya Guru Punya Kebiasaan Menghukum...

Sebanyak 204 SMKPK mengikuti unjuk karya inovasi SMK untuk menarik Dudika dan entrepreneur. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjabarkan salah satu tantangan SMKPK adalah meningkatkan kualitas dan kinerja lembaga pendidikan agar lulusannya  banyak diserap Dudika.

"Saya berharap semua SMK Pusat Keunggulan dapat mengimbaskan program-programnya ke semua SMK di Jawa Timur lainnya, 2.150 SMK, terdiri 298 SMKN dan 1.852 SMK swasta," paparnya.

Mantan Mensos Kabinet Kerja era Jokowi ini mengharapkan SMKPK menjadi solusi ketenagakerjaan. Ia menambahkan SMKPK mau berbagi pemakaian peralatan dan sarana belajar bagi SMK lain. 

BACA JUGA: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang, Khofifah Beberkan Penyebabnya

"Jangan hanya antar SMK-PK, SMK-PK juga harus bekerjasama dengan SMK Non PK untuk melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Dudika. SMKPK harus menjadi agen perubahan, game changer, mendorong perubahan mindset SMK di sekitarnya," tukasnya. 

Pada 2022 sebanyak 229.049 siswa lulus SMK. Di mana 99.716 siswa dari SMK Negeri dan 129.333 siswa dari SMK Swasta. Banyaknya lulusan ini tegas Khofifah diharapkan  menjadi modal utama pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. 

"SMK Pusat Keunggulan juga harus mampu menjadi penggerak pelaksanaan kurikulum merdeka, saat ini SMK-SMK di Jatim merupakan pelaksana IKM terbanyak diantara provinsi lainnya," pungkasnya.(ima/lna)