Retribusi Air Kategori Industri dan Niaga Bakal Dinaikkan

Perumdam Among Tirto Kota Batu berancang-ancang menaikkan tarif retribusi air di tahun 2023.

Jan 9, 2023 - 13:06
Retribusi Air Kategori Industri dan Niaga Bakal Dinaikkan
Petugas Perumdam Among Tirto melakukan perawatan jaringan pipa.

NUSADAILY.COM-KOTA BATU– Perumdam Among Tirto Kota Batu berancang-ancang menaikkan tarif retribusi air di tahun 2023. Kenaikan tarif menyasar pelanggan kategori niaga dan industri. Hal ini bertujuan linear terhadap peningkatan sektor pendapatan asli daerah (PAD).

 

Dirut Perumdam Among Tirto, Edi Sunaedi menuturkan rencana kenaikan tarif sebesar 2,5 persen. Saat ini, tarif air golongan pelanggan niaga dan industri terendah berada di angka Rp1.880 per meter kubik dan tertinggi Rp3.760 per meter kubik. Ketika diberlakukan kenaikan, maka tarif terendah menjadi Rp1.927 per meter kubik dan tertinggi Rp3.854 per meter kubik.

 

Ia menuturkan kenaikan 2,5 persen masih cukup relevan dengan situasi saat ini. Sektor industri dan niaga mengalami pertumbuhan pesat sejak Kota Batu memproklamirkan diri sebagai daerah wisata.

 

“Proyeksi kami naik sekitar 2,5 persen. Kami rasa masih bisa dijangkau. Karena memang sudah waktunya untuk penyesuaian antara konsumsi air yang digunakan oleh kategori pelanggan industrial maupun niaga," ujar Sokek sapaan akrabnya.

 

Edi memastikan pihaknya tidak akan menaikkan tarif air di kategori pelanggan rumah tangga. Ia lebih memilih untuk menambah golongan di sektor rumah tangga. Dari semula yang berjumlah empat golongan, bakal ditambah menjadi lima golongan.

 

Penambahan golongan pelanggan rumah tangga ini, dijelaskan Edi, harus dilakukan sebagai penyeimbang kenaikan tarif di golongan pelanggan niaga dan industri serta menambah target pelanggan di Kota Batu.

 

"Pada tahun 2016 silam, Perumdam Among Tirto memiliki 10.600 pelanggan. Sedangkan pada 2022 ini tercatat mencapai 19.700 pelanggan,” imbuh dia.

 

Selain itu, Edi menyebutkan laba yang dibukukan perusahaan daerah itu menunjukkan trend positif dari tahun ke tahun.

 

"Catatan kami pada 2020 lalu Rp 1,19 miliar, naik menjadi Rp1,30 miliar di 2021 dan terus meningkat menjadi Rp 2,5 miliar pada 2022," urai Sokek.(oer)