Pria yang Hilang Ditemukan, Seorang yang Diduga Pelapor Palsu Bukan Istrinya

Selain itu pelaporan ke polisi yang dilakukan DA beberapa waktu lalu pun diduga pula sebagai laporan palsu. Hal tersebut diketahui setelah kepolisian menemukan pria yang dilaporkan hilang tersebut.

Jan 4, 2023 - 19:53
Pria yang Hilang Ditemukan, Seorang yang Diduga Pelapor Palsu Bukan Istrinya
Ilustrasi. Seorang perempuan mengaku suaminya hilang di Makassar, Sulawesi Selatan. (niekverlaan/Pixabay)

NUSADAILY.COM - MAKASSAR - Polisi telah menemukan pria yang hilang berdasar laporan seorang wanita yang mengaku istrinya hingga ditertawakan petugas di Polsek Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hasil pengembangan informasi, kepolisian mendapati DA yang melaporkan suaminya hilang itu ternyata beridentitas palsu, alias tidak memiliki hubungan ikatan pernikahan.

Selain itu pelaporan ke polisi yang dilakukan DA beberapa waktu lalu pun diduga pula sebagai laporan palsu. Hal tersebut diketahui setelah kepolisian menemukan pria yang dilaporkan hilang tersebut.

"Iya, pria yang dilaporkan hilang telah ditemukan," kata Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara, Rabu (3/1) dini hari tadi.

Dia mengatakan pria yang dilaporkan hilang itu bernama Hagai Situruk (31). Dia ditemukan di rumah keluarganya yang berada di Kecamatan Manggala, Makassar. Pria tersebut pun sudah dimintai keterangan oleh polisi.

"Selain pria yang kita amankan, petugas juga mengamankan wanita yang melaporkan suaminya hilang di Polsek Biringkanaya inisial DA. Mereka kita mintai keterangan," ungkapnya.

BACA JUGA : Beberapa Fakta Pria Hilang di Bekasi dan Temuan Jasad Wanita...

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, terang Dharma, Hagai mengakui tidak pernah melakukan pernikahan secara resmi dengan perempuan yang melaporkan suaminya hilang di Polsek Biringkanaya, DA.

"Dari pengakuan pria itu, bahwa dirinya belum menikah dengan DA, kemudian dia juga tidak memiliki anak dari pelapor," ujarnya.

Selain itu, lanjut Dharma, identitas pribadi yang digunakan DA saat membuat laporan itu seperti KTP hingga buku nikah pun ternyata palsu.

"Identitas yang digunakan oleh pelapor dan terlapor yang berupa KTP dan Buku Nikah yang merupakan status pernikahan telah kawin dibuat oleh DA dengan sepengetahuan Hagai. Identitas tersebut palsu menurut Hagai yang digunakan DA sebagai alat bukti identitas," kata Dharma.

Sementara terkait dengan pernyataan pria tersebut memiliki riwayat penyakit hilang ingatan dibantah pula oleh yang bersangkutan.

"Dia tidak memiliki penyakit hilang ingatan. Dia hanya sakit amandel. Namun, DA sering memberi obat vitamin untuk daya tahan tubuh," katanya.

Berdasarkan pengakuan Hagai, kata Dharma, mereka telah berpacaran selama satu tahun terakhir dan tinggal bersama di sebuah rumah kos. Bahkan, keduanya telah sering berhubungan layaknya suami istri.

Akan tetapi, Hagai meninggalkan DA lantaran sudah sering terjadi cekcok.

"Dia meninggalkan DA, karena hubungan mereka sudah tidak akur serta Hagai mengaku sering dianiaya oleh DA kalau marah dan dia tidak pernah melakukan perlawanan," imbuhnya.

Selain itu, sambung Dharma, Hagai mengaku curiga dengan pengakuan DA soal hamil pada November 2021 silam.

"Dia curiga karena setiap pergi periksa, dia selalu suruh tunggu di luar oleh DA. Makanya dia tidak yakin dengan kehamilan kekasihnya itu. Dia mengaku hamil tapi digugurkan," katanya.

Setidaknya sebanyak enam orang anggota Polsek Biringkanaya menjalani pemeriksaan di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Makassar dan Polda Sulawesi Selatan setelah menertawakan DA yang melaporkan hilangnya Hagai.

BACA JUGA : Beras Hilang, Eks Kepala Gudang dan Kepala Cabang Bulog...

"Perintah Kapolrestabes Makassar, itu sudah dilakukan pemeriksaan semua piket yang ada. Ada 6 orang sudah diperiksa oleh Propam Polrestabes Makassar maupun Polda Sulsel," kata Kapolsek Biringkanaya, Kompol Andi Alimuddin, Selasa (3/1).

Saat hari pemeriksaan oleh Propam itu, kata Andi, enam anggotanya tetap menjalani tugasnya sehari-hari sambil menjalani pemeriksaan oleh Propam.

"Bagi anggota, 6 orang yang ada dan diperiksa tetap bertugas. Kalau memang dia melanggar, pasti pimpinan akan memberikan sanksi kode etik," jelasnya.

Andi menerangkan petugas saat itu tidak bermaksud untuk menertawakan DA yang hendak melaporkan kehilangan suaminya.

"Bukan ditertawakan," kata Andi Alimuddin kepada CNNIndonesia.com.

Pada saat DA diambil keterangannya, beber Andi Alimuddin ada enam petugas yang tengah piket. Kemudian ada salah satu petugas menyebut untuk mengganti suaminya jika hilang.

"Saya sudah ketemu ibu itu dan mohon maaf kalau ada kata-kata anggota saya kurang pas bercanda tidak melihat sikonnya [situasi dan kondisinya]," kata dia.(lal)