Potret Sungai di Magetan, Sampah Menumpuk Hingga Tutup Aliran

Jun 2, 2023 - 00:29
Potret Sungai di Magetan, Sampah Menumpuk Hingga Tutup Aliran
Foto : Sampah yang tertumpuk di Dam Bulungan Desa Banyudono Kecamatan Ngariboyo Magetan. Kamis (01/06/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Seperti inilah penampakan sampah pada aliran sungai pada Dam Bulungan Desa Banyudono Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Jawa Timur. Sampah yang didominasi oleh plastik yang diduga berasal dari rumah tangga menumpuk pada pintu air sungai setempat pada Kamis (01/06/2023).

Entah budaya masyarakat yang buruk membuang sampah di sungai atau memang pihak desa yang tidak memiliki pengelolaan sampah. Padahal pemerintah setempat mencanangkan persoalan sampah selesai di desa masing masing. 

Diberitakan sebelumnya, jika potret sampah di Magetan juga banyak terdapat di tepi tepi jalan yang sepi. Seperti yang terlihat di jalan Bupati Sudibyo masuk Desa Tambakrejo Kecamatan/ Kabupaten Magetan lalu. Sampah rumah tangga teronggok di tepi jalan hingga penuhi sungai di sebelahnya. Sampah yang dicanangkan oleh pemkab Magetan cukup selesai di desa desa tampaknya masih jauh dari harapan.

Menurut warga, membludaknya sampah tersebut sejak semua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di kota ditutup dan difungsikan sebagai tempat penyimpanan peralatan petugas kebersihan. Warga kesulitan untuk membuang sampah rumah tangganya sehingga membuang sampah sekenanya.

"Jelas kami bingung paska tempat sampah di pojokan setadion Yosonegoro ditutup. Biasanya saya sambil berangkat kerja bawa sampah buang di situ. Ini ngak ada lagi, ya terpaksa buang sekenanya. Desa juga tidak menyediakan tempat sementara," kata Agus kepada nusadaily.com beberapa hari lalu.

Menurutnya, tidak semua desa mampu mengelola sampah warganya karena bingung mengambilkan anggaran dari mana. Selain itu banyak warga yang tidak memiliki lahan untuk membuat tampungan sampah di rumahnya. 

"Ya, sampah masalah kesadaran memang, tetapi tidak semua orang sadar. Penutupan bak bak sampah yang sebelumnya ada turut menjadi salah satu pemicu sampah sungai dan tepi jalan meningkat," jelasnya.

Sebagai warga Ia berharap kebijakan penutupan TPS yang sebelumnya ada untuk dievaluasi dan dikaji ulang. Seperti diketahui bersama paska penutupan itu banyak sampah dibuang pada tepi jalan hingga sungai. 

"Masyarakat Magetan belum bisa disamakan seperti masyarakat di luar negeri. Bila luar negeri sampah dikelola masing masing, sebaliknya budaya kita buanglah sampah pada tempatnya, jika tempatnya tidak ada otomatis sampah meledak tak terkendali," imbuhnya.

Terakhir, jika pemkab serius menerapkan sistem seperti di luar negeri, semestinya serius menumbuhkan kesadaran dan mewajibkan desa desa membuat bak sampah warganya. 

"Bila tidak, ya dua tiga tahun lagi saya pastikan sungai sungai akan dipenuhi sampah dan cemari air. Baiknya untuk sementara buka kembali TPS TPS yang dulu ada sebelum desa desa siap mengelola sampah warganya," pungkas Agus,(*/nto).