Potret Libur Lebaran di Magetan, Wisatawan Tertumpuk di Sarangan Hingga Angka Lakalantas Tinggi

Apr 28, 2023 - 22:19
Potret Libur Lebaran di Magetan, Wisatawan Tertumpuk di Sarangan Hingga Angka Lakalantas Tinggi
Foto : 21.332 wisatawan padati Telaga Sarangan Magetan pada Selasa (25/04/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Harapan para pelaku wisata di Kabupaten Magetan ekonominya dapat meningkat setelah sempat terpuruk akibat dihantam pandemi Covid 19 tampaknya pupus sudah. Libur Lebaran telah usai, jumlah pengunjung yang datang di lokasi wisata dikelola pihak swasta, desa hingga masyarakat minim. Jauh dari yang diharapankan.

Wisatawan hanya tertumpuk pada satu lokasi yang dikelola oleh Pemkab setempat, yaitu Telaga Sarangan. Bahkan tempat ini mencatatkan kujungan tertinggi lampau kujungan sebelum pandemi Covid 19. Yaitu 21.331 orang atau wisatawan pada 25 April 2023 kemaren.

Sejumlah pelaku wisata swasta mengaku kecewa, ekonomi tidak merata hanya tertumpuk pada satu lokasi saja. Mereka menduga sepinya kujungan ke- lokasi wisata pada libur lebaran ini akibat dampak rekayasa arus lalulintas dan tidak ada upaya pemerintah daerah memeratakannya.


Tertumpuknya wisatawan hanya pada satu lokasi tersebut di amini oleh pemerhati layanan publik Beni Ardi sekaligus direktur Magetan Center Coruption Wacth. Selama libur lebaran Ia sengaja turun langsung dan melakukan monitoring di lokasi wisata.

"Pemkab Magetan harus nya membuat strategi pemerataan kunjungan wisatawan ke tempat tempat wisata yang ada di Magetan. Dengan begitu ekonomi akan merata, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan keberlangsungan wisata wisata lain," kata Beni Jumat (28/04/2023).


Menurut Beni, apabila telah penuh salah satu caranya lakukan penutupan kawasan Telaga Sarangan dengan waktu yang cukup panjang. Arahkan wisatawan ketempat tempat wisata alternatif lainnya.

"Saya perhatikan, selama penuh Sarangan dilakukan penutupan tetapi hanya sebentar saja setelah kembali dibuka. Saya kira ini yang kurang tepat dan perlu dikaji kembali. Agar masyarakat bisa ikut makan dan turut menikmatinya," ungkapnya.

Beni juga menyoroti rekayasa arus lalulintas kemaren yang diterapkan oleh Polisi dan Dinas Perhungan Magetan merugikan tempat tempat wisata swasta lainya. Mulai dari tidak diijinkan berbelok hingga ditutupnya jalan menuju lokasi wisata dengan dalih macet.

"Ada beberapa pelaku wisata yang mengadu kepada kami, mengeluhkan akses jalan menuju lokasi wisatanya ditutup oleh petugas dengan dalih macet. Kemudian kami prihatin angka lakalantas selama libur lebaran tinggi bahkan ada wisatawan yang sampai kehilangan nyawa," ungkapnya.

Terakhir, disebutnya permasalah ini menjadi PR pemerintah daerah untuk berinovasi membuat sistem pemerataan kujungan wisatawan. Dengan begitu perekonomian bisa merata dan berjalan seperti yang diharapkan rakyat.

"Ya buatlah sistem agar kujungan wisatawan bisa merata. Jangan hanya ditumpuk di Sarangan saja. Kemudian pengamanan jalur khususnya lalulintas perlu untuk dievaluasi. Buktinya jumlah angka lakalantas tinggi bahkan ada wisatawan asal Mojokerto sampai kehilangan nyawa. Jelas ini bisa membuat citra Magetan buruk, jalanan tidak aman, wisatawan kapok datang lagi ke- Magetan," pungkas Beni.

Untuk diketahui pada puncak libur lebaran tanggal 25 April 2023, kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan mencatatkan rekor kujungan tertinggi, lampaui kunjungan sebelum pandemi Covid 19. Yaitu 21.332 orang, tertinggi diantara tempat wisata lain.

Tempat wisata yang dikelola swasta seperti Mojosemi Forest Park hanya dikunjungi 2.852 orang disusul Taman Wisata Genilangit 1072 orang. Selebihnya seperti Lawu Green Forest (LGF), Wana Wisata Alastuwo, Parang Hill, kolam renang Sedang Bening, Magetan Park, Banyu Biru, Tirto Gumarang, Cemorosewu dan lain kurang dari seribu. Bahkan sebagian besar malah kurang dari 500 orang. (*/nto).