Persiapan Tanggap Darurat Bencana, Wakil Wali Kota Pasuruan Pimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Hadapi Bencana Hidrometerologi

Memasuki fase peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan atau musim pancaroba, telah dilaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2022 di wilayah Kota Pasuruan.

Nov 26, 2022 - 17:11

NUSADAILY.COM - PASURUAN - Memasuki fase peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan atau musim pancaroba, telah dilaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2022 di wilayah Kota Pasuruan.

Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Lapangan Polres Kota Pasuruan dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, S,TP., M.Si (Mas Adi) didampingi Dandim 0819, Kapolres Kota Pasuruan dan diikuti oleh personel TNI – Polri, BPBD, Satpol PP, Tenaga Kesehatan dan instansi terkait lainnya, Senin (24/10).

 

Wawali Kota Pasuruan, Mas Adi menyampaikan arahan Wali Kota Pasuruan bahwa Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan.

“Bencana yang mungkin terjadi dimusim kemarau yaitu kebakaran, kekeringan dan gunung meletus sedangkan musim penghujan bencana yang sering terjadi yaitu banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliuang serta gempa bumi,” ujarnya.

 

Wali Kota Gus Ipul juga mengatakan dengan adanya peningkatan intensitas dan frekuensi bencana perlu adanya tindakan dan upaya penanggulangan bencana secara komprensif, multi sektor, terpadu dan terorganisir antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.

“Penanggulangan bencana sangatlah penting melibatkan warga dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana serta peningkatan kapasitas untuk pemulihan pasca keadaan darurat bencana,” katanya.

Menurut Gus Ipul dalam rangka persiapan menghadapi musim penghujan diperlukan sinergitas bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam menghadapi bencana dari fase pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

“Point yang terpenting yaitu upaya penanganan bencana harus difokusnya pada zero fatalities (tidak ada korban) pada bencana,” katanya.

Gus Ipul mengharapkan Instansi Pemerintah terkait bisa menjadi contoh dan pelopor bagi masyarakat untuk ikut andil dan berperan aktif dalam upaya penanggulangan bencana.

“Kota Pasuruan agar senantiasa dijauhkan dari bencana dan apabila terdampak bencana bisa diberikan kekuatan untuk dapat segera bangkit,” harapnya.

Setelah menyampaikan sambutan Wali Kota Pasuruan, Mas Adi menyampaikan Kota Pasuruan ada 4 Kecamatan dan 34 Kelurahan kemudian perangkat daerah terkait harus dapat memetakan mana potensi bencana yang selama ini pada musim penghujan rawan bencana titik luapan, titik banjir yang selama ini menjadi langganan harus diantisipasi.

“Sebelum terjadinya bencana harus bersinergi untuk menjaga linhgkungan, kita memberikan edukasi kepada masyarakat betapa penting kebersihan,” pesannya.

Mas Adi juga mengingatkan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah.

“Kita lihat Sungai Petung yang menjadi langganan banjir masih banyak sekali masyarakat yang membuang sampah di sungai,” ungkapnya.

Mas Adi juga menambahkan kejadian rutin terkait dengan bencana harus sudah kita petakan.

“Kita lihat daerah yang tidak rawan bencana juga terjadi bencana seperti malang selatan banjir yang luar biasa, Trenggalek ada beberapa kecamatan terjadi kebanjiran yang luar biasa kemudian di Sidoarjo ada bencana puting beliung,” tambahnya.

Mas Adi mengatakan titik potensi bencana harus diantisipasi dengan baik.

“Tadi kita sudah lihat peralatan yang menjadi salah satu untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana,” katanya.

Mas Adi juga mengucapkan terima kasih kepada POLRI dan TNI yang selama ini tidak terpisahkan untuk mengantisipasi bencana.

“Kalau masyarakat dari awal terlibat dalam perumusan kebijakan dari antisipasi bencana maka saya yakin Kota Pasuruan akan mengatasi berbagai bencana,” pungkasnya. (oni)