Perludem Sebut Ada Pertanda Bahaya soal Viral Kelalaian KPU di Taipei

"Ini harus jadi peringatan keras kepada KPU. Distrust (ketidakpercayaan) terhadap hasil pemilu bisa muncul. Jika mengelola puluhan ribu surat suara saja gagal, bagaimana dengan ratusan juta surat suara di dalam negeri nanti," ujarnya.

Dec 28, 2023 - 08:10
Perludem Sebut Ada Pertanda Bahaya soal Viral Kelalaian KPU di Taipei

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) menyoroti kelalaian atau ketidakcermatan dari Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) di Taipei, Taiwan, terkait lembar surat pemilu sudah diterima WNI. Menurut Perludem hal tersebut menjadi pertanda bahaya.

"Ini masalah serius. Ujung dari segala proses tahapan pemilu itu adalah menjaga kemurnian suara yang dituangkan pemilih ke surat suara. Kalau untuk hal ini saja KPU sudah kecolongan, ini pertanda bahaya," kata Peneliti Perludem, Fadli Ramadhanil saat dihubungi, Rabu (27/12/2023).

Fadli mengatakan adanya peristiwa surat suara diterima WNI lebih dulu di luar negeri perlu menjadi peringatan keras untuk KPU. Dia mempertanyakan pengelolaan surat suara oleh KPU.

Perludem mengingatkan soal risiko 'trust issue' atau masalah hilangnya kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Ini harus jadi peringatan keras kepada KPU. Distrust (ketidakpercayaan) terhadap hasil pemilu bisa muncul. Jika mengelola puluhan ribu surat suara saja gagal, bagaimana dengan ratusan juta surat suara di dalam negeri nanti," ujarnya.

Fadli menilai Bawaslu lemah dalam melakukan pengawasan sehingga terjadi peristiwa tersebut. Dia menyinggung KPU yang kerap bolak balik ke luar negeri untuk menjalani bimbingan teknis (bimtek) PPLN namun masih kecolongan.

"Ini bukti lemahnya juga pengawasan Bawaslu.Dan agak aneh, kalau terjadi kelalaian. Sebab anggota KPU bolak balik ke luar negri, salah satu agenda utamanya bimtek PPLN. Tapi masih saja kecolongan," imbuhnya.

Kelalaian itu sebelumnya diakui Ketua KPU, Hasyim Asy'ari. Hasyim mengatakan PPLN tak mengikuti jadwal pendistribusian kepada pemilih yang sudah ditetapkan oleh pihaknya.

"Jadi kalau boleh dikatakan terdapat kelalaian atau ketidakcermatan PPLN Taipei, itu yang paling utama karena tidak memperhatikan jadwal yang sudah ditentukan dalam PKPU," tutur Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/12).

Hasyim menyebut PPLN Taipei berasalan pendistribusian lebih awal menghindari situasi di luar kendali kala ada perayaan Tahun Baru China. Lantaran kasus itu, KPU pusat pun memberikan instruksi kepada PPLN di seluruh dunia untuk mempedomani aturan yang sudah ada.

Mulanya sebuah akun di TikTok dengan nama @hany_ajja88 mengunggah sebuah video memperlihatkan surat pemilih capres untuk Pemilu 2024. Ia menyertakan narasi apakah WNI lain yang berada di Taiwan sudah mendapat surat serupa.

"Taiwan, kita duluan nyoblos ya besti, kalian udah ada yg dpt jg blm nih?!," tulis akun tersebut dalam tayangan video, dilihat Selasa (26/12).

Hasyim meluruskan informasi yang beredar. Ia menyebut KPU memang sudah mengirimkan surat suara ke PPLN Taipei sebanyak 230.307 lembar tetapi semestinya didistribusikan pada jadwal yang sesuai.

"Pengiriman surat suara PPLN Taipei kepada pemilih menurut lampiran 1 peraturan KPU 25/2023 mestinya dijadwalkan tanggal 2-11 Januari 2024 tapi faktanya PPLN Taipei sudah mengirimkan itu mendahului dari yang sudah dijadwalkan yaitu dikirimkan secara bergelombang tadi," ujar Hasyim.(han)