Pakar Ingatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Lensa AI Viral

Lensa AI belakangan ini jadi aplikasi primadona di kalangan pengguna media sosial untuk membuat foto selfie yang unik. Tapi beberapa peneliti keamanan memperingatkan bahaya tersembunyi di balik aplikasi Lensa AI.

Dec 15, 2022 - 12:00
Pakar Ingatkan Bahaya Tersembunyi di Balik Lensa AI Viral
Bahaya Tersembunyi di Balik Aplikasi Lensa AI yang Viral Foto: Sportskeeda

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Lensa AI belakangan ini jadi aplikasi primadona di kalangan pengguna media sosial untuk membuat foto selfie yang unik. Tapi beberapa peneliti keamanan memperingatkan bahaya tersembunyi di balik aplikasi Lensa AI.

Popularitas Lensa AI meroket setelah mereka meluncurkan fitur Magic Avatar. Fitur berbayar ini memungkinkan pengguna mengubah foto selfie biasa menjadi ilustrasi unik dengan berbagai gaya menggunakan kecerdasan buatan (AI).

BACA JUGA: Keluarga Kerajaan Spanyol Beri Kejutan dengan Foto Kartu Natal yang Berbeda


Lensa AI membutuhkan setidaknya 10 foto untuk menciptakan avatar baru dalam berbagai gaya. Pengguna tentu harus mengunggah foto-fotonya ke server Lensa AI, dan karena foto yang diunggah dalam bentuk selfie wajah, maka kalian sudah menyerahkan data biometrik kepada developer aplikasi.

Dalam kebijakan privasinya, Lensa AI mengatakan mereka mengumpulkan dan menyimpan Face Data pengguna untuk fungsi pemrosesan online. Foto kemudian dihapus dalam waktu 24 jam setelah selesai diproses oleh Lensa. Jika menggunakan fitur Magic Avatars, foto akan langsung dihapus secara otomatis setelah hasil kreasi AI diciptakan.

Meski sudah menjabarkan kebijakan privasi dan keamanannya, pakar AI dan keamanan siber Mari Galloway tetap meminta pengguna Lensa AI untuk berhati-hati saat menggunakan aplikasi tersebut.

"Kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan data itu, informasi itu," kata Galloway, seperti dikutip dari Today.com, Rabu (14/12/2022).

"Mereka tidak menyimpan foto dan video lebih lama dari 24 jam. Tapi apakah kita benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dengan foto itu? Bagaimana mereka menghapusnya? Bagaimana datanya dienkripsi? Kita tidak sepenuhnya tahu detail tersebut karena mereka tidak membagikan informasi itu dengan kita," sambungnya.

Andrey Usoltsev, CEO dan co-founder Prisma Labs mengatakan pihaknya sedang berupaya memperbarui kebijakan privasi Lensa AI. Tapi ia menekankan bahwa foto pengguna akan langsung dihapus dari server setelah avatar diciptakan dan server tersebut berada di Amerika Serikat.

Galloway juga memperingatkan pengguna soal membagikan data pribadi ke aplikasi seperti Lensa AI. Saat membuka akun baru pengguna tentu harus memberikan nama, alamat email, hingga alamat rumah.

Galloway mengatakan informasi ini jika jatuh di tangan orang tidak bertanggung jawab bisa digunakan untuk melacak lokasi pengguna, atau bahkan membuka rekening bank atau kartu kredit palsu.

Dalam syarat dan ketentuan di aplikasinya, developer Lensa AI juga mengatakan mereka bisa mereproduksi, mengubah, dan mendistribusikan foto pengguna tanpa kompensasi tambahan untuk pengguna.

"Dengan menggunakan Lensa kalian akan memberikan izin untuk memiliki foto yang dihasilkan yang akan ditempatkan di database bersama informasi yang dapat diidentifikasi lainnya," kata pakar keamanan siber dari ESET Jake Moore.

BACA JUGA: China Tuntut AS Atas Pelanggaran Kontrol Ekspor di WTO


"Database ini memiliki informasi bernilai yang berpotensi digunakan bersama teknologi facial recognition, menimbulkan kekhawatiran soal pencurian data," sambungnya.

"Lensa juga tampaknya membuat pengguna menyetujui gambar mereka yang diciptakan untuk dibagikan dengan pihak ketiga yang seringkali tidak disadari orang-orang sebagai masalah. Penjahat siber secara aktif mencari informasi seperti itu untuk penggunaan ilegal," pungkas Moore.(eky)