Nusron Minta Butet Bersuara soal Aksi Massa Bawa Bendera PDIP Lintasi Acara PSI

"Harusnya bersuara dong, ini kan bukan bagian dari budaya demokrasi. Jangan ambigu, kalau menilai sesuatu itu, ayo kita sama-sama memerangi budaya-budaya vandalisme, budaya kekerasan yang itu jauh dari keadaban publik dan jauh dari budaya demokrasi," pungkasnya.

Dec 21, 2023 - 07:28
Nusron Minta Butet Bersuara soal Aksi Massa Bawa Bendera PDIP Lintasi Acara PSI

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid menyindir Butet Kartaredjasa sebagai tokoh yang getol menyuarakan demokrasi dan keadilan namun bungkam dengan aksi massa beratribut PDIP mengganggu acara PSI di Pati dengan cara menggeber motor.

"Dulu dua bulan yang lalu ya kan, belum belum mereka sudah teriak-teriak katanya budaya demokrasi harus ditegakkan, fairness harus ditegakkan, transparan harus ditegakkan, terus ternyata ada perilaku seperti ini dan anehnya teman-teman para budayawan ini di daerahnya Mas Butet, termasuk Mas Butet, ngomong teriak budaya demokrasi tapi ada kejadian ini kok pada diam," kata Nusron di Grand Pacific, Sleman, DIY, Selasa (19/12).

Nusron meminta para pihak yang masih merasa pro demokrasi untuk segera bersikap melawan perilaku-perilaku menyempitkan ruang berdemokrasi macam ini.

"Harusnya bersuara dong, ini kan bukan bagian dari budaya demokrasi. Jangan ambigu, kalau menilai sesuatu itu, ayo kita sama-sama memerangi budaya-budaya vandalisme, budaya kekerasan yang itu jauh dari keadaban publik dan jauh dari budaya demokrasi," pungkasnya.

Terlepas dari itu, Nusron meminta seluruh pendukung Prabowo-Gibran tak terprovokasi dengan kejadian ini.

Ia meminta para pendukung Prabowo-Gibran selalu mengedepankan etika dan sopan santun menyikapi perbedaan pilihan di tengah masa Pemilu dan Pilpres 2024. Nusron juga menyatakan tak akan mengambil langkah hukum atau melapor ke Bawaslu.

"TKN menyerukan saja kepada teman-teman untuk tenang jangan terprovokasi, dan tidak usah terpancing, udah itu aja langkahnya," kata Nusron.

Nusron bagaimanapun tetap menyayangkan kejadian tersebut karena bertentangan dengan prinsip serta budaya demokrasi dan jauh dari keadaban publik.

"Karena dari kata-kata maupun sikapnya cenderung untuk melakukan vandalisme dan tindakan kekerasan, ada dalam tanda petik nuansa teror di dalam aksi tersebut. Kami sangat menyayangkan," ucapnya.

Politikus Golkar itu berpendapat perilaku macam itu menunjukkan ketidaksiapan untuk beda pendapat atau pulihan. "Nada-nadanya, tidak siap untuk kalah," sambungnya.

Terpisah, Butet Kartaredjasa mengaku belum mengetahui perihal kejadian di Pati tersebut. Oleh karenanya, dia enggan berkomentar mengenai hal itu.

"Kalau aku enggak melihat sendiri peristiwanya enggak mau komen, wong enggak tahu," kata Butet saat dihubungi terpisah, Rabu (20/12).

Namun, kakak mendiang Djaduk Ferianto itu menegaskan dirinya tetap berpegang teguh pada prinsip demokrasi dan bakal terus menyuarakan keadilan.

"Oh, tentu. Tentu saja (menyerukan keadilan dan demokrasi)," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, massa membawa bendera PDIP sempat mengganggu acara silaturahmi PSI bersama relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Plat K dengan menggeber knalpot di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (17/12). Acara itu dihadiri Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Aksi geber motor itu pun sempat direkam pihak PSI. Dalam video yang dibagikan PSI itu tampak segerombolan pemotor berhenti di depan rumah makan tempat berlangsungnya acara.

Para pemotor itu membawa bendera PDIP. Bendera itu bertuliskan 'Banteng Pekok Growkid Juwana'. Para pemotor tersebut tampak memainkan dan menggeber gas motornya.

Kaesang juga sempat keluar untuk mengecek. Akan tetapi segerombolan pemotor itu sudah meninggalkan lokasi. Kaesang pun meminta relawan tak terpancing emosi, tapi tidak perlu takut.

"Kita bergerak menggunakan hati nurani kita masing-masing, dan selalu jaga kekondusifan. Kita harus selalu kondusif, jangan terpancing emosi dengan apa yang di luar," kata Kaesang.

Kaesang menyebut massa itu mencoba menyapa PSI yang tengah menggelar acara silaturahmi. Namun, dia menyoroti salah satu massa yang nekat masuk ke pelataran sambil memainkan dan menggeber knalpotnya.

"Nggak apa-apa, tapi kalau buat saya kalau mereka tadi kan ada di jalan raya ya nggak apa-apa, mungkin kalau di jalan raya kan ingin menyapa kita. Tapi tadi sampai ada yang masuk, bener? Tadi ada yang sampai yang satu, ada satu yang masuk ya tadi ya?" kata Kaesang.

DPC PDIP Pati sementara mengaku tidak mengetahui soal massa yang membawa bendera PDIP tersebut.

"Saya tidak tahu itu dari mana, begitupun kader PDIP atau tidak, kita tidak tahu," kata Ketua DPC PDIP Pati Ali Badrudin dikutip detikcom.

Ali mengatakan pihaknya tidak memerintahkan massa untuk mengganggu acara PSI tersebut. Sebaliknya, dia melarang kader PDIP mengusik kegiatan parpol lain.

"Karena kalau kita sendiri punya kegiatan diganggu orang tidak mau, kan gitu. Yang jelas dari kami sama sekali tidak mengetahui itu, siapa memerintah kemudian siapa orang-orangnya pun tidak tahu," ujar Ali.(han)